MOTOR Plus-online.com - Belum lama dihebohkan berita penyelundupan Harley-Davidson dan sepeda Brompton lewat pesawat baru Garuda Indonesia.
Buntutnya Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara dipecat, oleh menteri BUMN Erick Tahir.
Mantan menteri di Kabinet Joko Widodo periode 2014-2019 disebut-sebut punya kans besar memimpin BUMN, salah satunya Susi Pudjiastuti, mantan menteri kelautan dan perikanan.
Susi Pudjiastuti yang memiliki Perusahaan Susi Airlines maskapainya menjangkau banyak daerah, dianggap punya pengalaman di bisnis dirgantara.
Baca Juga: Pemotor Misterius Lempar Rumah Menteri Susi Pudjiastuti, Kaca Berserakan, Garis Polisi Terpasang
Baca Juga: Menteri Susi Pudjiastuti Ternyata Seorang Lady Bikers!
Susi memang punya aksi nyentrik yang membuat beberapa pro dan kontra di masyarakat Indonesia.
Seperti ketika menjalankan tugasnya ketika masih menjabat menteri kelautan dan perikanan.
Pada 2014 lalu saat berkunjung ke pulau Maratua, Derawan, Barau, Kalimantan Timur.
Saat tiba di lokasi, Susi telah disiapkan motor dan pengemudinya untuk melakukan blusukan.
Namun, Susi malah meminta pengemudi motornya turun dan memilih riding sendiri.
"Sini saya saja yang bawa. Kebetulan saya sudah lama tidak bawa motor. Kasih petunjuk saja kemana jalannya," ucap ibunda dari Nadine Kaiser yang punya paras cantik ini.
Uniknya lagi, motor yang digunakan bukanlah motor matik atau motor bebek yang dekat dengan perempuan.
Susi menunggang motor Honda GL Pro yang punya model sport turing yang gagah.
Dirinya bisa riding dengan nyaman meski jalan yang dilalui tanah berkerikil.
Jadi bukti kalau Susi memang sudah akrab dengan sepeda motor.
"Saya enggak bisa bawa motor yang enggak ada koplingnya. Jadi pakai ini saja," tutup Susi.
Begitupun saat kunjungan kerja ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, Susi Pudjiastuti kejepret kamera tunggangi motor trail.
Terlihat Susi Pudjiastuti tanpa ragu kendarai motor trail Suzuki DRZ200 yang merupakan kendaraan patroli polisi setempat.
Selain itu Susi juga pernah naik motor ketikan akan rapat di Istana Negara karena takut telat.
Tapi, kali ini tidak nyetir sendiri karena perlu pengawalan dari macetnya Jakarta, melainkan naik motor
KOMENTAR