MOTOR Plus-Online.com - Presiden Donald Trump menyatakan perang dengan Harley Davidson, hari Selasa (17/12) lalu.
Pasalnya, Harley Davidson ingin membuka pabrik baru di Thailand.
“Orang yang naik Harley Davidson, tidak bahagia dengan Harley Davidson,” ungkap Trump dikutip dari politico.com.
Walau demikian, banyak pecinta Harley yang tidak ingin ikut campur dengan masalah ini.
Baca Juga: Kesenian Betawi Sampai Harley Davidson ada di Acara Anniversary Bikers Brotherhood 1% MC ke-31
“Saya 100 persen bersama presiden dan Harley Davidson,” kata Ted Richardson, member North Georgia Mountain Riders grup, pemilik Harley.
“Harley Davidson tidak boleh membuat motornya di negara lain, pegawai dan koonsumennya sudah sangat marah kepada mereka,” ungkap Trump di Twitternya.
Trump juga memiliki fanatik bernama “Bikers for Trump,” sebuah grup motor yang meramaikan masa kampanye dulu.
Baca Juga: Bikin Geger, Recall Tiga Tipe Harley-Davidson Sampai Tembus 12 Ribu Unit, Ternyata Ini Alasannya
Donal Trump dan Harley Davidson sempat bertemu di Gedung Putih pada bulan Februari lalu.
“Harley Davidson adalah ikon Amerika sejati, salah satu yang terbaik,” kata Trump saat itu.
Anehnya, masalah pabrik Harley Davidson di luar Amerika baru diributkan sekarang.
Padahal pabrik Harley Davidson sudah ada di Brazil, Australia, dan India.
Source | : | politico.co |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR