MOTOR-Plus-online.com - Bukan cuma menyediakan filter udara buat motor, kini Ferrox mengeluarkan masker untuk para bikers.
Masker Ferrox PM 2.5 ini menggunakan material Zorflex Carbon Filter Composite.
Material yang sama digunakan untuk produk filter AC mobil.
Desain Masker Biker PM 2.5 merupakan masker tipe Duckbill menggunakan sistem dua model lapisan filter.
Baca Juga: Enggak Perlu Bingung, Pilhan Filter Udara Yamaha NMAX Ini Bisa Jadi Rekomendasi, Harga Dijamin Murah
Baca Juga: Cukup Bayar Rp 25 Ribu, Pilihan Filter Udara Ini Bikin Tarikan Honda Supra X 125 Makin Jos
Material filter luar menggunakan busa lembut model ear loop sebagai tempat memasang filter inti Ferrox PM 2.5.
Lapisan bagian dalam sebagai filter inti berwarna putih memiliki kandungan karbon aktif.
Yang diaplikasikan menggunakan teknologi terbaru Electrostatic Spraying mampu menyaring beragam polusi udara dan radikal bebas.
Seperti bau tidak sedap mulai dari asap knalpot kendaraan, bau sampah organik hingga bau asap rokok, racun, bakteri, virus, serbuk sari, mikroorganisme hingga debu sampai dengan partikulat halus yang melayang di udara.
Atau, biasa disebut Partikulat Matter 2.5 yang memiliki ukuran setara dengan 30 lebih kecil dari ukuran rambut manusia.
“Dari hasil pengujian yang dilakukan oleh para biker mereka merasa tetap nyaman saat berkendara, baik saat menggunakan helmet half face maupun full face. Sirkulasi udara tetap terjaga dengan baik, kontaminasi udara seperti bau asap knalpot kendaraan tidak tercium,” buka Teng Hery , Sales Manager PT Prima Semesta Asia.
“Filter inti ini memiliki daya tahan hingga enam bulan pada penggunaan secara mormal dan dilakukan perawatan secara benar,” terang Hery.
Apabila pada bagian filter inti terkena air atau basah oleh cairan seperti keringat dan air liur hanya boleh dilakukan perawatan dengan cara dikeringkan dengan bantuan kipas angin, mesin pengering rambut atau dijemur.
Baca Juga: Yamaha Fascino Diam-diam Resmi Diperkenalkan, Siap Jegal Honda Vario 125
“Jika filter inti dicuci dikhawatirkan bisa merusak struktur kandungan karbon aktif sehingga kinerja penyaringan udaranya menjadi tidak optimal,” tutur Hery.
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR