MOTOR Plus-Online.com - Belum lama ini, Pemerintah Kabupaten Klaten dan Sukoharjo memboyong Yamaha NMAX menjadi kendaraan dinasnya.
Pemkab Sukoharjo merogoh kocek hingga Rp 4,9 miliar untuk membeli 179 motor Yamaha NMAX berwarna merah.
Sedangkan Pemkab Klaten memberikan 401 motor Yamaha NMAX berwarna merah kepada kades, camat dan lurah.
Menanggapi hal itu, pengamat sosial dari Universitas Negeri Sebelas Maret(UNS) Surakarta, Drajat Kartono buka suara.
Baca Juga: Yamaha SMAX 155 Dibanderol Lebih Mahal Dari Yamaha NMAX, Ini Fitur yang Ditawarkan
Drajat mengatakan kalau setiap daerah memiliki pertimbangan masing-masing soal pengadaan motor itu.
"Jadi sepanjang unsur-unsur administrasi sudah dipenuhi baik itu pengadaan, kontrak tender maupun itu untuk pertanggungjawaban, sebenarnya enggak masalah," katanya dikutip MOTOR Plus Online dari Kompas.com.
Namun, dia takut kalau pengadaan motor-motor dinas ini bisa mempengaruhi kepercayaan masyarakat.
Dia mengingatkan agar jangan sampai pemda yang sebagai pengayom masyarakat menampilkan diri secara simbolik terlalu jauh dari rakyatnya.
Baca Juga: Sporty dan Elegan, PCMAX Hasil Kawin Silang Honda PCX dan Yamaha NMAX, Ini Tampangnya
Meskipun mungkin kendaraan tersebut bisa meningkatkan kepantasan di hadapan tamu-tamu dari luar.
Saat disinggung terkait pengaruh keberadaan motor tersebut dengan kinerja, menurutnya secara langsung mungkin tidak ada.
“Kinerja itu kan kompleks, ada indikator kerja kompleks," katanya.
Sedangkan transportasi ini kan sebagai sarana sehingga secara langsung tak berpengaruh, namun secara keseluruhan kalau ditinjau mungkin bisa,” ungkapnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR