MOTOR Plus-Online.com - Bikers yang mau touring ke Gunung Bromo, enggak boleh masuk ke area Gunung Bromo.
Bukan berarti Gunung Bromo sedang ditutup, tapi kendaraan bermotor saja yang dilarang.
Mulai tanggal 23 Januari hingga 25 Februari 2020, pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menerapkan car free month atau bulan bebas kendaraan.
Bulan bebas kendaraan ini berlangsung di seluruh kawasan wisata Gunung Bromo.
Baca Juga: Seru Abis, Klub Motor Addressia Rayakan Ulang Tahun Ke-3 di Bromo
Baca Juga: Dipermalukan, Trail Special Engine Harga Ratusan Juta Mogok di Bromo Diangkut GL Pro Tua
Aturan itu untuk menghormati perayaan Wulan Kepitu (bulan ketujuh) yang merupakan bulan suci bagi Suku Tengger.
“Kembali kepada kesederhanaan sehingga terjadi keselarasan alami yang jauh dari hiruk pikuk asap kendaraan bermotor,” ujar Kepala BB TNBTS, John Kennedie dikutip dari Surya Malang.
Meski namanya car free month, tapi semua jenis kendaraan tidak boleh melintas di Lautan Pasir Tengger dan bukit Teletubbies.
Aturan itu berlaku untuk semua pintu masuk Gunung Bromo.
Mulai dari Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Lalu pintu masuk di Coban Trisula Jemplang, Kabupaten Malang.
Juga pintu masuk Dingklik Penanjakan, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan.
John mengatakan selama Wulan Kepitu, aktivitas di kawasan Bromo tetap berlangsung namun menggunakan kuda, berjalan kaki dan sepeda.
Baca Juga: Viral Honda GL Pro Gendong Ninja 250 FI dan CBR150R di Bromo, Segini Tarif Angkutnya
“Namun berbeda apabila ada kegiatan pemerintah atau emergency,” kata John.
Ia menambahkan kebijakan car free month diambil bersama dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan pada 4 Mei 2019 silam di Probolinggo.
Dalam rapat itu, semua stakeholder terlibat termasuk Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur, paguyuban kuda hingga paguyuban jeep.
“Semua sepakat ini dalam rangka menghormati Wulan Kepitu bagi suku Tengger,” tutupnya.
Sebagai informasi, Wulan Kepitu adalah bulan suci bagi Suku Tengger.
Source | : | Surya Malang |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Reyhan Firdaus |
KOMENTAR