MOTOR Plus-online.com - Knalpot Akrapovic, banyak dipilih bikers karena kualitas dan statusnya yang mewah.
Makanya, knalpot asal Slovenia ini laris biarpun banderolnya lebih tinggi dibanding merek lain.
Karena laris itulah, banyak pihak membuat knalpot Akrapovic palsu dengan harga lebih miring.
Yang bikin geger, knalpot Akrapovic palsu ini sekarang punya bentuk dan detail yang mirip dengan versi aslinya.
Baca Juga: Masih Jarang, Pemilik Honda ADV150 yang Mau Pasang Knalpot Akrapovic Bisa Pakai Punya Motor Ini
Baca Juga: Bingung Cari Knalpot Akrapovic Buat Skutik? Rupanya Bisa Comot Motor Honda Ini
Tentunya brother tidak mau dong, rugi jutaan Rupiah karena tertipu dengan knalpot Akrapovic palsu.
Sebenarnya mudah untuk membedakan antara knalpot Akrapovic asli dengan palsu.
Caranya, dengan mendeteksi di logo yang berada di silencernya.
"Pada knalpot Akrapovic yang asli, logonya terbuat dari stiker atau dibuat dengan metode laser," buka Kevin Jackson Adadikam, digital marketing distributor Akrapovic di Indonesia, Sphinx Motorsport.
"Kalau menemukan knalpot Akrapovic yang logonya pakai plat atau emblem, itu knalpot Akrapovic kw (palsu)," tambahnya.
Tidak hanya dari logo, cara membedakan knalpot Akrapovic palsu bisa dilihat dari paku rivet dan clamp.
"Kalau yang asli, paku rivetnya ukurannya lebih besar dan pakai kunci khusus," kata Kevin.
"Clampnya juga berbeda bentuknya, pokoknya kalau yang palsu kelihatan deh," tambahnya saat ditemui di Ruko Crown Blok L-38, Green Lake City, Duri Kosambi, Jakarta Barat ini.
Baca Juga: Mantap, Akrapovic Indonesia Kasih Garansi 2 Tahun, Ini Cara Klaimnya
Terakhir, keaslian knalpot Akrapovic itu bisa dilihat dari kode rahasia berupa serial number.
"Untuk memastikan keasliannya, pada sambungan silincer dan header (leher) terdapat serial number," tunjuk Kevin.
Serial number knalpot Akrapovic asli ini juga ada dalam kardusnya
"Dari serial number itu bisa ketahuan tanggal produksi dan tanggal pengiriman," tutup Kevin.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR