MOTOR Plus-online.com - Meski sudah lama di tim Yamaha di MotoGP, ternyata Valentino Rossi masih belum bisa move on dari motor Honda.
Tidak dimungkiri, Valentino Rossi dan Honda menjadi pelaku sejarah perkembangan dan perubahan regulasi yang terjadi di MotoGP.
Salah satunya adalah soal perubahan regulasi soal spesifikasi motor.
Perubahan ini dari mesin 2-Tak tatkala Rossi mengawali debut di kelas utama pada tahun 2000.
Baca Juga: Gak Sangka, Performa Buruk Valentino Rossi di MotoGP 2019 Bikin Koki Terkenal Menderita
Lalu beralih ke mesin 4-Tak 990 cc dua musim kemudian hingga 2006, lalu ke 800 cc tahun 2007-2012, dan 1000 cc sejak 2013 hingga sekarang.
Kendati menjadi saksi sejarah mengenai perubahan regulasi dan spesifikasi motor di MotoGP, Rossi pun mempunyai satu motor yang menjadi favoritnya.
Dalam sebuah wawancara, pembalap berusia 40 tahun itu menilai bahwa motor RC211V milik tim Repsol Honda menjadi motor yang ingin dia kendarai lagi.
Bukan tanpa alasan Valentino Rossi memilih motor yang membawanya naik merebut gelar juara kelas premier MotoGP untuk kali ketiga secara beruntun.
Baca Juga: Mengejutkan, Demi Hal Ini Valentino Rossi Mengaku Siap Jika Harus Pindah dari Yamaha ke Tim Satelit
Valentino Rossi meraih salah satu kemenangan terhebat pada musim itu ketika memenangi balapan di Sirkuit Phillip Island, Australia meski terkena penalti 10 detik.
"Mungkin Phillip Island dengan motor lima silinder milik Honda pada 2003 adalah motor yang ingin saya kendarai lagi," kata Valentino Rossi, dilansir dari Motorsport-Total.
"Ketika saya mengabaikan yellow flag dan meraih kemenangan meski mendapat penalti 10 detik," ucapnya lagi.
Menurut pembalap dengan julukan The Doctor itu, RC211V merupakan sebuah motor yang kompetitif dan mempunyai teknologi tinggi pada kala itu.
Baca Juga: Ternyata Banyak Juga, Video Momentum Terbaik Valentino Rossi di MotoGP 2019, Meskipun Gak Juara
"Dalam hal mesin dan teknologi, motor itu adalah salah satu spesimen khusus dan balapan itu menjadi momen yang hebat, terutama di Phillip Island," pungkasnya.
Source | : | Motorsport-total.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR