Usulan ini muncul, demi progam F1 agar setiap mobilnya bebas akan jejak karbon di tahun 2030.
Salah satu caranya, denga mengganti mesin 4 tak menjadi 2-Tak.
Mesin 2-Tak ini diharapkan mulai banyak dipakai, di musim balap 2025 atau 2026.
Yang bikin geger, mesin 2-Tak ini lebih minim jejak karbon dibanding Formula Electric atau Formula E.
Baca Juga: Geger Biaya Menggelar Formula E di Jakarta, Lebih Murah Mana Dibanding MotoGP?
"Aku sangat tertarik dengan perubahan ke mesin 2 langkah ini," buka kepala teknis F1, Pat Symonds, dikutip dari Motorsportmagazine.com.
"Jauh lebih efisien, suaranya bagus dari knalpotnya dan masalah-masalah yang ada dengan mesin 2-tak tradisional tidak akan ada lagi," sambung mantan kepala teknis Williams F1 ini.
Yang jelas, mesin 2-Tak ini jauh lebih canggih dibanding mesin 2-Tak konvensional.
Dimulai dari penggunaan hybrid, dengan bahan bakar sintesis.
Baca Juga: Rame Toyota C-HR Hybrid, Ada Gak Sih Motor Pakai Teknologi Canggih Itu?
Source | : | GridOto.com,Motorsportmagazine.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR