MOTOR Plus-online.com - Sedang ramai pemberitaan, soal pemotor yang ditilang jika lampu motornya tidak menyala saat siang hari.
Aturan lampu motor harus menyala, memang sudah lama dijalankan di Indonesia serta negara lain.
Makanya banyak pabrikan membuat sistem Automatic Headlamp On (AHO), sehingga lampu motor langsung menyala ketika kunci kontak ke posisi On.
Namun muncul anggapan, kalau sistem AHO malah membuat lampu motor cepat mati atau putus.
Baca Juga: Awas, Kotoran Sisa Banjir Masih Menempel di Lampu DRL, Segini Biaya Perbaikannya
"Tentu saja umur lampu jadi lebih pendek, terutama kalau motor masih pakai bohlam dan belum LED," ujar Rahmat Nya Musliah, punggawa bengkel spesialis lampu dan aksesoris Kedai Riders, Ciledug, Tangerang.
Namun pabrikan jelas sudah mengetahui risiko tersebut.
Makanya pabrikan motor menyiasatinya, dengan mengganti model lampu yang dipakai agar tetap awet.
Seperti mengganti lampu bohlam halogen, dengan memakai sistem Light-Emitting Diode (LED).
Baca Juga: Pernah Booming, Honda Vario Tipe Terkecil Akhirnya Stop Produksi
Banyak keunggulan lampu LED dibanding bohlam halogen konvensional.
"Selain punya masa pakai lebih panjang, LED jauh lebih irit daya dari bohlam," jelas pria yang akrab disapa Yoyo ini.
Karena lebih irit daya, beban yang ditanggung oleh komponen kelistrikan di motor jauh lebih ringan.
"Selain lampu, masa pakai aki dan regulator/kiprok juga jadi lebih pendek karena harus menanggung beban arus lumayan besar setiap saat," ungkapnya.
Namun biar lebih irit daya, kadang ditemukan beberapa kasus di motor dengan sistem AHO.
Seperti kiprok atau regulator yang mengalami overcharge, akibat tidak mampu mengontrol arus listrik di motor.
"Kasus kiprok rusak sering juga ditemui di motor AHO, meski lampunya sudah LED dari pabrikan," terang Yoyo.
Makanya, banyak pabrikan terus berinovasi dan meriset, biar part kelistrikan bisa lebih awet saat gunakan sistem AHO ini.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR