MOTOR Plus-online - Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, mengungkapkan alasan motornya lambat berkembang karena timnya kalah langkah saat penyeragaman ECU.
Pada musim 2016, balap MotoGP mulai melakukan penyeragaman terkait Electronic Control Unit atau perangkat kontrol elektronik (ECU).
Tim-tim tersebut diharuskan memakai ECU keluaran Magneti Marelli, tak terkecuali Yamaha.
Secara umum, perangkat ECU-lah yang mengatur seluruh kontrol di motor, mulai dari sasis, traksi, sampai wheelie.
Baca Juga: Heboh! Akhirnya Tim Yamaha Pabrikan Bajak Jagonya ECU, Motor MotoGP Yamaha M1 Bakal Kompetitif
Baca Juga: Mantap, Tim Yamaha Racing Indonesia Serahkan Hadiah Balap Ketahanan Untuk Yatim Piatu
Sebelumnya, tim Yamaha memakai perangkat ECU yang dikembangkan sendiri.
Dampak dari penyeragaman itu pun mulai terasa saat Yamaha mengalami kesulitan untuk meraih kemenangan dalam beberapa musim belakangan.
Bahkan, Yamaha hanya mampu membukukan dua kemenangan saja dari 19 balapan sepanjang gelaran MotoGP 2019 melalui Maverick Vinales.
Lin Jarvis selaku managing director Yamaha menyesali timnya tidak segera mengambil langkah cepat dalam menyikapi perubahan regulasi ini.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR