MOTOR Plus-online.com - Ada yang menarik di konferensi pers tim Yamaha MotoGP di sirkuit Sepang Malaysia, (6/2/2020), Valentino Rossi jadi incaran pemburu berita.
Padahal, Valentino Rossi terhitung tahun depan bukan lagi berstatus pembalap tim Yamaha pabrikan.
Sementara rekan setimnya musim ini, Maverick Vinales, yang notabene tetap berstatus pembalap tim Yamaha MotoGP hingga 2022 malah sepi pertanyaan.
Hal ini menunjukkan bila Valentino Rossi boleh sudah gaek, namun karisma dan magnetnya tetap kuat dan tak bisa lepas begitu saja dari MotoGP.
Valentino Rossi bertubi-tubi dihujani pertanyaan mulai dari alasan ‘menolak’ didaulat jadi pembalap tim Yamaha pabrikan di tahun depan.
Baca Juga: Asli Simpel Abis, Video Peluncuran Tim Yamaha MotoGP Musim 2020 di Garasi Paddock Sirkuit Sepang
Baca Juga: Ternyata, Valentino Rossi Bisa Tetap di Tim Yamaha Pabrikan Musim 2021, The Doctor Pegang Omongannya
Valentino Rossi bersikukuh bila dirinya butuh waktu untuk membuat dirinya kembali percaya diri.
Valentino Rossi minta waktu hingga jeda paruh musim pertama MotoGP 2020.
Akan tetapi pihak Yamaha merasa tidak bisa menunggu dan Valentino Rossi harus menerima konsekuensi tidak lagi bersama tim Yamaha pabrikan.
Valentino Rossi pun ditanya soal masa depan kariernya di MotoGP.
Sampai The Doctor, begitu Valentino Rossi diberi julukan, merasa nyaman kalau harus bergabung dengan tim Yamaha satelit.
Baca Juga: Gak Berubah Drastis, Launching Tim Yamaha MotoGP 2020 Simpel Banget, Acaranya di Garasi Paddock
Lantas apakah kalau memutuskan melanjutkan karier di Yamaha MotoGP, lebih memlih gabung dengan tim Petronas Yamaha SRT atau bikin tim sendiri dan banyak lagi.
Sampai tanggapan Valentino Rossi soal bergabungnya Jorge Lorenzo sebagai test rider tim Yamaha pabrikan.
Bertubi-tubi Valentino Rossi dihujani pertanyaan saat konferensi pers tim Yamaha MotoGP di Sepang kemarin.
Padahal, Valentino Rossi di MotoGP 2021 tidak lagi berstatus sebagai pembalap tim Yamaha pabrikan.
Dasar Valentino Rossi.
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR