MOTOR Plus-online.com - Secara tiba-tiba, motor sport Yamaha kembali dilakukan recall.
Ribuan motor sport YZF-R25A dan YZF-R3A atau lebih dikenal Yamaha R25 dan R3 terpaksa dipanggil ke dealer alias recall.
Yamaha Motor mengumumkan sebanyak 1.127 unit Yamaha R25 dan Yamaha R3 pada Selasa (4/2).
Recall Yamaha R25 dan Yamaha R3 ini disampaikan kepada Kementerian Transportasi Jepang yang dikutip dari Response.jp.
Baca Juga: Yamaha R25 Baru Dijual Cuma Rp 35 Juta Langsung Nama Pembeli, Harga Mirip Yamaha NMAX ABS
Baca Juga: Fakta Terungkap, Ternyata Ini Alasan Yamaha R25 Bisa Jadi Pilihan Cerdas Anak Muda Millenial
Ternyata, alasan ribuan Yamaha R25 dan Yamaha R3 ada di komponen selang rem.
Recall Yamaha R25 rakitan Desember 2018 sampai Juli 2019 itu disebabkan pemasangan selang rem yang bersinggungan dengan rangkaian kelistrikan.
Apabila dibiarkan, maka Yamaha R25 akan mengalami kegagalan fungsi rem.
Yamaha Motor sendiri menemukan risiko gesekan semakin besar saat motor berbelok ke kiri.
Lalu, apakah kasus recall Yamaha R25 di Jepang ini mirip dengan Indonesia?
Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) melakukan recall untuk Yamaha R25 pada November 2018.
Pemanggilan Yamaha R25 ke dealer resmi saat itu berlaku untuk unit rakitan Juli 2014 - Maret 2016 dan Februari 2015 - Maret 2016 untuk Yamaha R25 ABS.
Recall Yamaha R25 dilakukan setelah YIMM menemukan dua komponen yang harus diganti.
2 komponen dimaksud adalah spring torsion (berkaitan dengan kinerja mesin), dan hose radiator (berkaitan dengan sistem pendinginan motor).
Baca Juga: Harga Terjangkau Kualitas Terjamin, Upside Down Yamaha R25 Cocok Buat Modif Motor
Program recall ini akan dilakukan serentak diseluruh jaringan dealer R-Shop Yamaha berlaku 28 November 2018.
Jika dihitung-hitung ini merupakan recall ketiga kalinya untuk motor tersebut. Pertama adalah penggantian komponen pada rumah kopling dan gir pompa oli mesin tahun 2016 lalu. Berikutnya pada 2017 untuk penggantian sub main switch dan dudukan tangki bahan bakar.
Source | : | response.jp |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR