MOTOR Plus-online.com - Pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP, Valentino Rossi, genap berusia 41 tahun hari ini, Minggu (16/2/2020).
Namanya magnet MotoGP tak pelak jagat MotoGP dihujani ucapan selamat HUT Valentino Rossi ke-41 hari ini di jejaring sosial.
Valentino Rossi mempertahankan rekor beberapa musim MotoGP belakangan sebagai pembalap paling gaek di MotoGP.
Valentino Rossi pun mempersiapkan segala sesuatunya menghadapi MotoGP 2020 bersamaan dengan usianya yang ke-41.
Banyak fakta unik Valentino Rossi di usia yang sudah 41 tahun di MotoGP 2020 ini.
Apa saja fakta unik dari Valentino Rossi, ini dia uraiannya;
1. Sudah 3 Kali Ganti Crew Chief
Valentino Rossi merayakan HUT ke-41 hari ini, (16/2/2020), selama kariernya di kelas premier balap motor paling bergengsi ini (GP 500 dan MotoGP).
Valentino Rossi sudah 3 kali gonta-ganti crew chief alias kepala mekanik.
Crew chief atau kepala mekanik Valentino Rossi di antaranya Jeremy Burgess (1999-2013); Silvano Galbusera (2014-2019) dan David Munos terhitung musim MotoGP 2020.
Baca Juga: Luar Biasa! Deretan Prestasi Valentino Rossi Sepanjang Kariernya di MotoGP, Hari Ini Sudah 41 Tahun
Baca Juga: Dasar Valentino Rossi, Usia Boleh 41 Tahun Terus Ngegas di MotoGP 2020
2. Sudah 3 kali Ganti Motor MotoGP
Sepanjang karier MotoGP Valentino Rossi yang kini merayakan HUT ke-41 sudah tercatat 3 kali gonta-ganti motor MotoGP.
Valentino Rossi berseragam Honda di (1999-2002). Kemudian bergabung dengan Yamaha (2003-2010).
Lantas Valentino Rossi menerima pinangan Ducati (2011-2012). Hingga kemudian kembali ke Yamaha sejak 2013 silam.
Performa terbaik Valentino Rossi yang dijalani saat bersama Honda dan Yamaha.
Valentino Rossi mempersembahkan 3 gelar juara dunia bareng Honda (2000-2002).
Valentino Rossi juga merengkuh 4 gelar juara dunia bersama Yamaha (2003-2005, 2008-2009).
Baca Juga: Valentino Rossi HUT ke-41, Pegang Rekor Pembalap Paling Gaek di MotoGP Beberapa Musim Terakhir
3. Hampir 3 Tahun Lamanya Belum Menang Ronde MotoGP
Kemenangan bagi pembalap MotoGP jadi indikator ada perkembangan atau performanya tetap kompetitif.
Hal itu juga yang menjadi kepedulian Valentino Rossi untuk tetap bisa bersaing di MotoGP.
Valentino Rossi terakhir kali mencicipi puncak podium MotoGP terjadi di MotoGP Belanda 2017 silan di sirkuit Assen.
Hal itu berarti sudah hampir 3 tahun lamanya Valentino Rossi puasa juara ronde.
Harapannya tentu Valentino Rossi bisa 'berbuka puasa' menang ronde MotoGP di musim ini.
Baca Juga: Mirip Motor Valentino Rossi, Begini Penampakan Amunisi Johann Zarco di MotoGP 2020
4. Generasi Terakhir Kontestan Awal Era MotoGP 4-Tak
Ternyata Valentino Rossi sudah genap berusia 41 tahun. Hal itu tak hanya menjadikan The Doctor, begitu julukan Valentino Rossi, sebagai pembalap MotoGP musim ini yang paling gaek.
Valentino Rossi juga menjadi satu-satunya pembalap dari generasi pertama dikenalkannya era MotoGP 4-Tak di 2002 silam.
Praktis seluruh rival Valentino Rossi berasal dari zaman setelah MotoGP 2002.
Tengok saja pembalap paling gaek setelah Valentino Rossi adalah Andrea Dovizioso yang notabene merupakan pembalap angkatan 2008.
5. Musim Depan Statusnya Bukan Lagi Pembalap Tim Pabrikan
Valentino Rossi yang genap berusia 41 tahun di HUT-nya hari ini, (16/2/2020) tak selalu mendapatkan kado spesial.
Hal itu dirasakan Valentino Rossi di umur 41 tahun dipastikan tak lagi berstatus pembalap tim pabrikan di MotoGP 2021.
Valentino Rossi sendiri masih mempertaruhkan kariernya musim depan berdasarkan performa The Doctor di beberapa ronde MotoGP musim ini.
Hal itu yang membuat Valentino Rossi harus kehilangan jok sebagai pembalap tim Yamaha pabrikan.
Padahal, kalau saja Valentino Rossi setuju dengan proposal Yamaha dan tidak mengungkapkan harus melihat dulu performa di awal ronde.
Valentino Rossi dipastikan tetap jadi pembalap tim Yamaha pabrikan.
Namun, Valentino Rossi sadar diri bila bagus tidak atau kompetitif tidaknya seseorang itu harus diri sendiri yang menilainya.
Valentino Rossi memilih untuk menilai dirinya sendiri seperti apa tingkat kompetitifnya di MotoGP musim ini.
Valentino Rossi menentukan bagus tidaknya penampilan dia berdasarkan penampilannya di ronde-ronde awal MotoGP sebelum menjalani ronde di daratan Eropa.
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR