Menguak Teknologi VVA, Rupanya Tidak Hanya Dipakai di Yamaha NMAX

Reyhan Firdaus - Senin, 17 Februari 2020 | 15:10 WIB
yamaha-motor.co.id
Fitur mesin Variable Valve Actuation pertama dipakai di Yamaha NMAX

MOTOR Plus-online.com - Selain kapasitas mesin yang besar, ada fitur unggulan di Yamaha NMAX.

Yaitu Variable Valve Actuation (VVA), yang cara kerjanya mirip mesin mobil modern, karena sama-sama merubah bukaan klep.

“Aplikasi teknologi VVA di NMAX, membuat rider merasakan torsi yang kuat dari putaran mesin bawah sampai atas,” jelas M. Abidin, GM Service & Motor Sport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).

Nah, bagaimana cara kerja VVA, dan mengapa bisa bikin putaran mesin lebih terasa? Yuk kita simak.

Baca Juga: Aneh Seperti Penyakitan Leher Knalpot Yamaha All New NMAX ada Gondoknya, Ini Penjelasan Pihak Yamaha

Baca Juga: Menguak Teknologi Flex Fuel Yang Bikin Yamaha Finn Baru Dilaunching Lebih Irit dari Motor Bebek Honda

Sesuai namanya, VVA bisa diartikan sebagai pengatur bukaan klep yang bervariasi, sesuai putaran mesin.

Pada konstruksi kem SOHC dengan VVA pada NMAX, klep in dibekali 2 buah rocker arm yang masing-masing punya bubungan klep yang profilnya beda.

Perpindahan profil ini diatur ECU, aktuatornya menggunakan solenoid yang menempel di kepala silinder.

Solenoid ini akan menggerakkan syncronizing pin, yang saat 6.000 rpm akan menonjok rocker arm high.

Sebagai contoh di Yamaha NMAX, waktu putaran mesin di bawah 6.000 rpm, rocker arm dengan profil kem lebih rendah yang bekerja, agar konsumsi BBM efisien.

Nah, kalau masuk 6.000 rpm, profil lobe satunya yang yang memiliki profil lebih tinggi akan bekerja.

Sehingga pasokan bensin ke ruang bakar makin banyak, agar tenaga yang dihasilkan makin besar.

Kemudian jika putaran mesin turun, maka solenoid akan menarik syncronizing pin tadi, sehingga kembali yang digunakan lobe kem yang rendah.

Baca Juga: Keren! Abis Lelang Yamaha NMAX, Lilik Gunawan Malah Dapat All New NMAX

Isal/GridOto.com
Terlingkari Merah: Bagian yang rawan dari VVA yaitu tonjokan yang mengarah ke rocker arm

Teknologi VVA ini sendiri pertama dipakai di Yamaha NMAX, yang diluncurkan di Indonesia tahun 2015.

Karena keunggulannya, Yamaha juga memasang VVA di beragam motor lain yang mesinnya sama-sama LC4V (Liquid Cooled 4-valve atau mesin 4 klep berpendingin cairan).

Seperti Yamaha Aerox 155, lalu diikuti Yamaha Lexi yang kapasitas mesinnya 125 cc.

Tidak hanya skutik, VVA juga dipasang di beragam motor sport Yamaha, yang mesinnya sama-sama LC4V.

Baca Juga: Mengejutkan! Top Speed Bisa Tembus 125 Km/Jam, Segini Konsumsi Bensin Rata-rata Yamaha All New NMAX

Motor sport pertama yang pakai teknologi VVA, adalah All New Yamaha YZF R15 yang diluncurkan tahun 2017.

Diikuti Yamaha V-Ixion R, Yamaha MT-15, dan yang terbaru adalah Yamaha XSR 155 dan Yamaha WR 155 R.

Biar cara kerjanya mirip, rupanya ada perbedaan antara VVA motor sport seperti Yamaha R15 dengan VVA di skutik seperti NMAX.

"Pada Yamaha WR 155 R sistem VVA akan aktif jika motor menyentuh 7.400 rpm," tutup M. Abidin.

yamaha-motor.co.id
Perbedaan VVA di Yamaha R15 dan NMAX

Penulis : Reyhan Firdaus
Editor : Aong


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular