MOTOR Plus-online.com - Jalan raya di Jakarta memang sudah terlalu sering dilanda kemacetan.
Banyaknya pengendara motor yang serobot sana sini kian memperparah kemacetan di Jakarta.
Padahal, banyak aturan yang digunakan untuk mengurai kemacetan di Jakarta.
Mulai dari Electronic Road Pricing (ERP), yaitu sistem jalan berbayar yang diisukan berada di Kalimalang, Margonda, dan Daan Mogot.
Sampai pada aturan ganjil genap yang melihat pelat nomor kendaraan.
Baca Juga: Waduh, Penyebab Kemacetan di Jakarta Akibat Ini, Begini Idealnya
Nah, ketiga aturan itu dianggap bukan solusi kurangi kemacetan di Jakarta.
Edison Siahaan, Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch menganggap aturan itu tidak mengatur lalu lintas secara keseluruhan.
"Karena, upaya itu hanya untuk membatasi ruang gerak kendaraan pada wilayah dan waktu tertentu saja," ungkap Edison pada Selasa (3/3/2020).
Pemicu Kemacetan Jakarta akibat dari populasi kendaraan yang tidak terkontrol.
Selain itu, kesadaran tertib berlalu lintas masyarakat masih rendah.
"Hasil dari kebijakan itu terlihat seperti kepala gatal kaki digaruk," lanjutnya.
Edison meminta pemerintah agar tidak menjadi pemungut pajak yang berupaya mencari keuntungan pribadi.
Sementara masyarakat sendiri yang harus menanggung semrawutnya lalu lintas di Jakarta.
Kemudian, Edison langsung umbar tips atasi kemacetan di Jakarta.
Baca Juga: Kenapa Nih, Jalur Puncak Ramai Banget, Banyak Pemotor Yang Terjebak Kemacetan
Baca Juga: Sedang Bertugas Mengatur Kemacetan, Seorang Polisi Terkapar Ditikam Pakai Pisau Dapur
Misalnya, seperti kenaikan tarif parkir, pajak progresif, nomor pilihan serta jalan berbayar.
"ITW menyarankan, membatasi jumlah kendaraan hingga ideal dengan daya tampung ruas dan panjang jalan," kata Edison.
"Disertai percepatan ketersediaan transportasi umum yang terintegrasi serta meningkatkan kesadaran tertib berlalu lintas masyarakat, adalah solusi efektif untuk mewujudkan Kamseltibcarlantas," tutupnya.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | M. Adam Samudra |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR