Selain itu, hal yang disepelekan kedua, yaitu keselamatan. Persepsi tentang keselamatan berkendara hanya untuk mengikuti aturan, bukan kebutuhan.
Baca Juga: Terbukti Ampuh Turunkan Angka Pelanggaran, Tilang Elektronik Buat Motor Bakal Diperluas
Jadi, hanya menggunakan alat keselamatan seperti helm jika ada polisi.
“Hal ini saling berhubungan. Pelanggaran tentang keselamatan sangat mudah ditemui di jalanan."
"Melanggar Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) di persimpangan juga masih sering dilakukan. Kalau celaka, nanti siapa yang disalahkan,” ucap Jusri Pulubuhu.
Menerapkan gaya aman berkendara itu berbasis prilaku, bukan hanya keterampilan.
Masyarakat masih memiliki pola pikir jika keterampilan membawa kendaran baik, maka akan selalu aman di jalan.
“Keterampilan saja tidak cukup untuk bisa aman di jalan, harus ditambah tertib dengan peraturan."
Source | : | Kompas.com |
Editor | : | Joni Lono Mulia |