MOTOR Plus-online.com - Lihat kecelakaan dan ingin tolong korban saat pandemi virus corona? begini caranya brothers.
Sejak mewabahnya virus corona di Indonesia membuat masyarakat semakin menjaga kesehatan agar terhindar dari virus mematikan ini.
Salah satunya dengan melakukan sosial distancing atau memberikan jarak serta membatasi kontak fisik dengan orang lain.
Tentu saja hal ini juga berpengaruh terhadap masyarakat jika melihat kecelakaan saat pandemi seperti ini.
Baca Juga: Hati-hati, Hanya Ambil Video dan Tak Menolong Kecelakaan Bisa Dipenjara! Begini Aturannya
Baca Juga: Jangan Diam Saja! Jika Melihat atau Terlibat Kecelakaan Wajib Menolong, Ini Regulasinya
Sebab saat pandemi virus corona atau Covid-19 membuat masyarakat dihimbau untuk senantiasa menjaga jarak dengan orang lain sebagai upaya mencegah penularan virus corona baru.
Namun, oleh sebagian orang, imbauan ini nyatanya ditindaklanjuti dengan keengganan untuk menolong korban kecelakaan lalu lintas maupun orang diduga mati mendadak karena khawatir tertular Covid-19.
Menanggapi fenomena ini, Dokter Spesialis Forensik & Mediklegal RSUD dr. Moewardi, dr. Novianto Adi Nugroho, Sh., M.Sc, Sp.FM, menilai tak masalah jika masyarakat ingin menolong korban kecelakaan atau diduga mati mendadak. Melansir dari Kompas.com (15/04/2020).
Lebih baik hubungi petugas medis
Tentu di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, masyarakat disarankan untuk lebih dulu memerhatikan keselamatan diri terkait pencegahan penularan virus corona sebelum menolong orang lain.
Sebagai contoh, siapa saja kini dianjurkan untuk menggunakan masker setiap kali keluar rumah guna menahan droplet mengandung virus corona serta mencegah sentuhan tangan ke mulut dan hidung.
Penggunaan masker ini jelas penting dilakukan masyarakat apalagi saat ingin menolong korban kecelakaan yang butuh penanganan cepat.
Tapi jika memungkinkan, masyarakat lebih baik menghubungi fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat untuk meminta bantuan penanganan pada korban kecelakaan maupun seseorang yang diduga mati mendadak.
Jika terpaksa harus menolong sendiri, dr. Novianto pun menyarankan bagi siapa saja untuk segera membersihkan diri, seperti mencuci tangan atau mandi dengan sabun dan mengganti pakaian.
Baca Juga: 5 Fakta Mengerikan Kecelakaan Motor Akibat Pakai Ban Cacing, Banyak Korban Berjatuhan
“Setelah pulang dari kegiatan luar rumah kini sebaiknya bisa langsung mandi dan ganti baju,” jelas dia dalam talkshow yang disiarkan secara live streamin lewat akun media RSUD Dr. Moewardi, Selasa (14/4/2020).
Senada, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Dr. Moewardi Surakarta, dr. Warigit Dri Atmoko, Sp.PD., M.Kes, menyarankan masyarakat lebih baik menghubungi petugas medis terdekat ketika mendapati korban kecelakaan atau seseorang diduga mati mendadak.
Hal itu dikarenakan, di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini, siapa saja yang belum dikenal dan belum diketahui kondisi medisnya secara pasti, bisa dianggap suspek infeksi corona.
“Yang pertama, harus jelas dulu. Tapi kalau tidak tahu kondisi korbannya, ada baiknya kita menghubungi petugas medis terdekat atau menggunakan APD saat menolong,” jelas sosok yang akrab disapa dr. Yongki itu.
Baca Juga: Dilarang Keras Main Hakim Sendiri, Pemotor Wajib Paham Aturan Saat Kecelakaan Di Jalan
dr. Yongki menyampaikan, jika terpaksa harus menolong atau terlanjur menolong korban, masyarakat tersebut alangkah baiknya melakukan karantina mandiri sekarang.
Jika selama 14 hari masa karantina timbul kelihan seperti batuk, pilek, demam, dianjurkan untuk mendatangi rumah sakit rujukan Covid-19 guna mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | M Aziz Atthoriq |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR