MOTOR Plus-online.com - Penggemar road race di Indonesia, pasti hapal dengan gaharnya motor-motor underbone 2-Tak.
Di era 90an, motor underbone 2-Tak seperti Suzuki Satria dan Yamaha F1ZR merajai kelas bergengsi ini.
Salah satu ciri khas motor underbone 2-Tak era itu, adalah penggunaan knalpot udang.
Namun masuk era 2000an, knalpot udang mulai tergantikan knalpot model kalajengking, kenapa tuh?
Baca Juga: Hendriansyah dan Ahmad Jayadi, Inilah Duel Paling Legendaris di Balap Motor Indonesia
Knalpot udang punya ciri khas, yaitu bentuk header atau leher knalpot yang melingkar ke atas.
Sebelumnya knalpot udang banyak dipakai motor trail 2-Tak, demi ground clearance tinggi.
Knalpot udang lalu mulai dipakai di beberapa motor underbone legendaris, misalnya Yamaha F1ZR tim Pertamina.
Biarpun disebut menawarkan performa tinggi, knalpot udang mulai tergeser oleh knalpot kalajengking.
Knalpot kalajengking adalah knalpot dengan stinger atau tekukan leher knalpot yang mendongkak ke atas.
Ada alasan tersendiri, mengapa banyak tim balap memilih knalpot kalajengking dibanding udang.
Yulia Setiawan, punggawa bengkel spesialis knalpot Wawan Racing Concept (WRC), menyebut knalpot udang punya kelemahan dibandingkan knalpot kalajengking.
“Motor yang pakai knalpot udang itu lebih susah untuk dicari settingannya,” jelas Wawan dikutip dari GridOto.
Baca Juga: Modifikasi Motor Matic Langka Honda Dio ZX, Knalpotnya Bikin Pangling
Selain itu, bentuk expansion chamber atau perut knalpot udang berpengaruh pada karakter motor.
Knalpot udang punya expansion chamber yang lebih besar dan ‘meliuk’, membuat mesin bertenaga di rpm atas, namun loyo di putaran bawah.
“Sedangkan knalpot kalajengking powernya udah terasa dari bawah, karena gasnya lebih lancar terbuang” imbuh Wawan.
Karena itulah, knalpot kalajengking lebih cocok digunakan di sirkuit pasar senggol yang dipakai banyak balapan road race Tanah Air.
Baca Juga: Gokil, Video Honda ADV150 Uji Dynotest Ganti Knalpot Racing ROB1, Hasilnya Bikin Melongo
Dengan memakai knalpot kalajegking, motor berakselerasi lebih cepat di tikungan hairpin dan lintasan lurus yang pendek.
“Makanya sekarang nyaris 90 persen motor road race 2-Tak pakai knalpot kolongan seperti knalpot kalajengking itu,” tutup Wawan.
Biar demikian, penggunaan knalpot udang masih banyak dipakai para pengendara Yamaha RX-King.
Terutama yang ingin bernostalgia, akan kejayaan motor-motor 2-Tak di balapan nasional.
Ingin lebih lanjut soal kisah balap motor underbone, simak videonya di bawah ini;
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR