MOTOR Plus-online.com - Menyalip kendaraan sering terlihat dilakukan pemotor.
Terlebih saat kondisi jalan lebar dan kosong, pemotor sering memacu kencang kendaraannya.
Tapi kadang salah perhitungan membuat pemotor jatuh terlempar ke kolong mobil dan terlindas.
Saat turing juga bikers sering menyalip kendaraan berukuran besar untuk mengejar waktu atau tiba di lokasi dengan cepat.
Baca Juga: Street Manners: Enggak Bisa Sembarangan, Begini Teknik yang Benar Menarik Motor yang Mogok di Jalan
Tapi harus diingat, 70 persen kecelakaan di jalan raya terjadi diakibatkan menyalip.
Makanya, buat para pengendara motor, harus ingat 2 poin ini sebelum memutuskan menyalip pengguna jalan raya lain.
Poin-poin ini didapatkan langsung dari Jusri Pulubuhu, Chief Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).
1. Jangan menyalip di tempat yang dilarang
Pertama, Jusri menjelaskan kita tidak boleh menyalip kendaraan lain, di tempat yang dilarang.
"Seperti garis solid (tidak putus), tanjakan, turunan, depan sekolah, persimpangan, jembatan, zebra cross," jelas Jusri.
Hindari menyalip di tempat itu, karena selain dilarang, resiko menabrak pengguna jalan raya lain juga besar, semisal orang menyeberang.
2. Filosofi Penting, Dibenarkan dan Aman
Yang kedua, adalah filosofi PDA atau Penting, dibenarkan dan Aman sebelum menyalip.
Baca Juga: Street Manners: Perhatikan Kondisi Lampu Sein Motor, Kalau Mati Pemotor Bisa Dipenjara 1 Bulan
"Sebelum menyalip, kita perhatikan dulu apakah penting kita menyalip kendaraan lain?" buka Jusri.
Lalu soal dibenarkan, ini soal apakah kita bisa menyalip sesuai peraturan, dan tidak melanggar aturan seperti marka jalan tidak putus.
"Lalu Aman, semisal kita mau menyalip di tikungan blindspot atau tidak terlihat ujungnya, kan bahaya, jadi jangan menyalip," jelas Jusri.
Jusri menjelaskan, biarpun sudah penting dan dibenarkan, namun tidak aman, jangan menyalip, karena rawan terjadi kecelakaan.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR