MOTOR Plus-online.com - Pembalap Pramac Racing, Jack Miller pernah ditodong denda sampai ratusan juta rupiah.
Padahal, Jack Miller bermaksud merayakan kemenangannya saat itu.
Kemenangan yang dimaksud adalah MotoGP Belanda 2016.
Ketika itu Jack Miller berhasil memenangkan MotoGP Belanda 2016 yang berlangsung dramatis dengan race yang distart ulang lantaran kondisi cuaca yang tak memungkinkan.
Baca Juga: Gak Nyangka, Jack Miller Bukan Pembalap MotoGP 4-Tak Biasa, Ternyata Maniak Motor 2-Tak
Baca Juga: Pembalap MotoGP SIh Bebas, Mesin Motor Utuh Dipajang Gitu Aja Di Pagar, Lo Bukan Mesin 4-Tak?
Jack Miller berhasil mengalahkan Marc Marquez dan meraih kemenangan pertamanya di MotoGP bersama Marc VDS yang membela Honda.
Mantan pembalap Estrella Galicia 0,0 Marc VDS ini pun melakukan selebrasi unik yaitu Shoey, meminum dari sepatu.
Selebrasi khas Australia yang dilakukan Miller ini pun cukup menyita perhatian
Namun dengan selebrasi Shoey yang dilakukan Miller, Honda pun memberikan sanksi untuk dirinya.
Baca Juga: Waduh, Kenapa Nih! Ada 6 Pembalap MotoGP Yang Mau Tes Virus Corona
"Honda mendenda ku karena melakukan 'shoey' setelah menang, itu di pesta pasca-perlombaan," ungkap Jack Miller dikutip dari Marca.com.
Menanggapi hal itu, Direktur Marketin Honda Racing Corporation Livio Suppo langsung bereaksi.
"Dia banyak minum, kami mengancam akan mengenakan denda $ 20.000, dan itu membantunya menjadi dewasa," jelas Suppo.
Denda Jack Miller pun bisa setara Rp 311 juta cuma gara-gara selebrasi.
"Saya mengatakan kepadanya bahwa bir berikutnya akan dikenakan biaya lain kali," akunya.
Baca Juga: Pantesan Jago, Jack Miller Doyan Stoppie Pakai Motor MotoGP, Ternyata Modalnya Rutin Begini
Namun nampaknya tradisi Shoey enggak bikin kapok Jack Miller tuh.
Pasalnya rider asal Australia ini juga kembali melakukan selebrasi Shoey setelah dirinya naik podium tiga di seri MotoGP Australia 2019.
Namun ada bedanya, Jack Miller sudah bergabung dengan Pramac Racing Ducati.
Source | : | Marca.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR