MOTOR Plus-Online.com - Wahai pemotor sadarlah, motor keseringan diisi bensin premium bisa bikin motor rusak.
Memang, bensin Premium harganya paling murah dibanding bensin lain, karena disubsidi Pemerintah.
Tapi, sebenarnya buat motor zaman now, yang kebanyakan buatan Jepang sudah enggak cocok lagi memakai bensin premium.
Pasalnya bensin Premium memiliki angka oktan 88, dan boleh dipakai motor dengan rasio kompresi dibawah 9 : 1.
Baca Juga: Asyik Bensin Premium Langka Bisa Teratasi Pemerintah Upayakan Ubah Batubara Jadi BBM?
Baca Juga: Bahaya Campur Bensin Premium dengan Pertalite dan Pertamax, Efeknya Bikin Ngeri
Sementara, kalau melihat spesifikasi motor-motor yang dijual oleh pabrikan Jepang sekarang tidak ada yang rasio kompresinya di bawah 9 : 1.
Rasio kompresi berhubungan dengan penggunaan bahan bakar yang digunakan.
Makin tinggi rasio kompresi diperlukan bahan bakar yang berkualitas tinggi.
Makanya bahan bakar berkualitas tinggi, berhubungan dengan kandungan oktan dalam bensin.
Baca Juga: Fakta dan Alasan Bensin Premium Kerap Habis Stok di Beberapa SPBU
Makin tinggi kandungan oktan dalam bensin, mutunya semakin bagus.
Karena oktan bensin semakin tinggi akan tahan kompresi tinggi sehingga tidak ngelitik.
Makin tinggi kompresi juga membuat power mesin lebih bertenaga.
Sebagai contoh Premium punya angka oktan 88, Pertalite 90, Pertamax 92, Pertamax Turbo 98 dan Pertamax Racing 100.
Baca Juga: Merana, Bensin Premium Langka di Beberapa SPBU Pertamina, Ada Apa Gerangan?
Jika mengikuti rekomendasi dari Pertamina, motor-motor yang masih dijual sekarang tidak bisa mengenggak bensin Premium.
Namun banyak pemotor yang melanggar atau tidak mengikuti rekomendasi dari Pertamina.
Apakah yang akan terjadi jika motor-motor keluaran baru masih menggunakan bensin Premium.
"Untuk penggunaan bahan bakar memang perlu disesuaikan dengan speknya untuk mendapatkan performa terbaik," kata Antonius Widiantoro, Public Relation Department PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing Indonesia (YIMM).
Baca Juga: Heboh Harga Bensin Lebih Murah dari Pertalite Namun Kualitas di Atas Premium
"Bensin Premium bukan berarti tidak boleh atau tidak bisa tetapi penggunaan bahan bakar dengan oktan lebih rendah bisa menyebabkan knocking, pembakaran tidak maksimal," sambungnya.
"Sehingga untuk mendapatkan performa terbaik motor dengan kompresi yang tinggi disarankan menggunakan bensin dengan oktan yang tinggi agar pembakaran lebih sempurna dan lebih efisien," jelasnya.
Ahmad Muhibuddin Deputy Head of Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM), setuju dengan penjelasan Antonius.
Kata pria yang kerap disapa Muhib, jika motor sekarang pakai BBM Premium membuat performa mesin tidak maksmal.
Selain itu biaya perawatannya juga lebih mahal, karena motor yang pakai Premium canderung berkerak di ruang bakar.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR