Baca Juga: Duh Berpontensi Mulai Juli, Fabio Quartararo Ngaku Tak Sabar Ngegas di MotoGP 2020
"Saya juga belajar bermain dengan pemetaan dan mengatur kecepatan balapan," jelasnya kepada Speedweek.com.
“Saya pikir saya belum terlalu matang di musim lalu, saya belajar banyak di motor dan saya juga lebih profesional."
"Dan ini membantu saya untuk menjadi lebih baik tidak hanya sebagai pembalap, tetapi juga sebagai seorang pria," ungkap Fabio.
Selama dua tahun Fabio Quartararo telah didampingi oleh seorang psikolog olahraga.
"Saya mulai pada Mei 2018. Saya pergi ke sana karena saya terlalu marah ketika segalanya tidak berjalan baik untuk saya."
"Itu memberi saya semacam panduan untuk melakukan beberapa latihan ketika saya hampir gugup."
"Pekerjaan psikologis telah membuahkan hasil, meskipun kemarahan tetap merupakan perasaan manusia yang tak terhapuskan."
“Saya bisa mengatakan itu membantu saya karena saya tidak pernah marah musim lalu. Saya tenang di akhir pekan balapan."
Source | : | Corsedimoto.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR