MOTOR Plus-online.com - Pemotor campur bensin Premium dengan Pertalite atau Pertamax masih sering dijumpai.
Mencampuran bensin dilakukan agar menghasilkan kadar oktan yang lebih tinggi.
Namun, faktanya hal tersebut punya efek samping dan bisa merusak motor bro.
Apa efeknya? Simak artikel ini sampai habis.
Baca Juga: Wahai Pemotor Sadarlah, Keseringan Isi Bensin Premium Bisa Bikin Motor Rusak
Baca Juga: Biar Mesin Awet! Pertamina Kasih Tips Pilih Jenis Besin yang Cocok Sesuai Mesin Motor
"Sebaiknya kebiasaan campur bensin ditinggalkan karena mengundang harm effect (efek berbahaya)," jelas Prof. Tri Yuswidjajanto, dosen teknik mesin ITB dan juga peneliti LAPI ITB kepada MOTOR Plus-Online.com, Selasa (29/10/2019).
Kebiasaan tersebut malah berdampak pada berkurangnya kadar detergen yang terdapat dalam bensin Pertamax tersebut.
Alih-alih mendapatkan kadar oktan yang tinggi, yang terjadi malah deposit semakin bertumpuk.
Akibat dari zat aditif dan detergen yang menurun, bisa berakibat menyumbat injektor dan kepala klep serta kepala piston menjadi berkerak.
Baca Juga: Akibat Harga Minyak Dunia Anjlok dan Pandemi Corona, Begini Nasib Bensin Swasta di Indonesia
"Pakai Pertalite atau Pertamax saja untuk mendapat hasil terbaik karena ada detergen dan aditif," terang Beny Harto Wijaya, mewakili pihak PT Pertamina.
Namun beda cerita jika menggunakan bensin Pertamax atau Pertalite saja, tanpa mencampur dengan Premium.
"Pembakaran yang sempurna memang menghasilkan deposit pada ruang bakar (piston) dan hal tersebut memang wajar,” lanjut Prof. Tri Yuswidjajanto.
Penggunaan bensin juga mempengaruhi banyaknya deposit yang dihasilkan olah ruang bakar.
Seperti penggunaan bensin Pertamax pada motor injeksi, efeknya memang menghasilkan deposit yang banyak ketimbang Pertalite.
Namun hal tersebut justru efek dari pembersihan injektor dan ruang katup yang optimal, sehingga menghasilkan deposit yang cenderung banyak ketimbang Pertalite.
"Deposit yang menempel pada injektor itu maksimal 15%, sedangkan untuk ruang katup ketebalannya 50 mg lalu untuk ruang bakar (piston) sebesar 40%," tutupnya.
Jadi jangan heran kalau sehabis menggunakan Pertamax, deposit yang timbul lebih banyak dari Pertalite, karena memang merontokan deposit di injektor dan ruang katup atau saluran isap.
Di tambah lagi jika kebiasaan mencampur-campur bensin terus dilakukan, bisa berakibat mesin menjadi ngelitik dan yang parahnya performa motor jadi menurun.
Tetapi hal tersebut enggak akan terjadi, kalau motor meminum bensin beroktan tinggi kesehatan mesin menjadi terjamin.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR