MOTOR Plus-online.com - Terungkap alasan Yamaha Mio Series dan motor matic lainnya tersedia banyak pilihan di kelas 125 cc.
Seperti yang brother tahu, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) menyediakan beragam motor matic 125 cc.
Dari Yamaha Mio Series saja ada Mio Z, Mio M3, dan Mio S.
Disusul dengan Yamaha Freego, Fino dan motor matic lainnya.
Baca Juga: Murah Banget! Yamaha Mio dan Motor Baru Lainnya Cukup Dibayar Rp 100 Ribuan, Begini Caranya
Bahkan, Yamaha Lexi yang jadi keluarga MAXI Yamaha juga punya kubikasi 125 cc.
Berbeda dengan motor matic Honda yang menghadirkan Honda Vario 125.
Sementara Suzuki menyediakan line-up motor matic sekelasnya, yaitu Suzuki Address meskipun mesinnya hanya berkapasitas 113 cc.
Lalu, kenapa sih Yamaha punya banyak banget motor matic 125 cc?
Baca Juga: Motor Custom Youtuber Picky Picks Rupanya Yamaha Mio, Ini Ubahannya
Manager of Public Relations YIMM, Antonius Widiantoro bilang hal itu berdasarkan riset kebutuhan konsumen.
"Apa yang diinginkan konsumen sekarang? Lalu motornya untuk apa? Ada yang untuk bekerja, sekolah, hobi, membawa barang dan lain sebagainya," buka Anton saat Ngobrol Virtual (NgoVi) pada Senin (18/5/2020).
"Intinya adalah mereka bisa terbantu dengan kendaraan yang dimiliki," lanjutnya.
Motor matic 125 cc cukup mewakili kebutuhan konsumen karena memiliki tenaga yang lebih besar ketimbang skutik 110 cc.
Baca Juga: Ngeri, Video Yamaha Mio Modifikasi 2 Silinder, Suaranya Mirip Moge 600 cc
Selain itu, Yamaha juga berusaha menjaga nilai ekonomis yang diharapkan konsumen di segmen ini, dengan menghadirkan eco indikator.
Tujuannya, agar konsumen bisa menyesuaikan dengan gaya berkendaranya untuk menghasilkan konsumsi bahan bakar yang lebih irit.
"Karena masyarakat Indonesia cenderung menilai motor boros atau tidak hanya berdasarkan image, kedua motor itu bisa lebih irit tergantung dari bagaimana kita membawanya," ungkapnya
"Maka dari itu, dengan mesin Blue Core 125 ditambah Eco Indikator bisa membuat pengendara lebih ekonomis," ujar Anton mengakhiri.
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR