MOTOR Plus-online.com - Bikers yang masih suka naik kereta api perlu tahu nih, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, berencana menaikkan harga tiket kereta api.
Hal itu dikatakan oleh Direktur Utama KAI Didiek Hartanto.
Didiek mengatakan saat ini okupansi penumpang kereta api hanya setengahnya.
Maka kenaikan tarif tiket dilakukan untuk menutup okupansi penumpang yang berkurang tersebut.
Baca Juga: Boleh Tau Nih Bikers, Ini 3 Rute KA Luar Biasa yang Mulai Beroperasi Besok, Bukan Untuk Mudik?
Baca Juga: Nah Loh, Youtuber Arif Muhammad Naik Kereta 125 Saat #Dirumahaja, Kok Bisa?
Penurunan penumpang terjadi karena pembatasan jumlah penumpang sebagai bagian dari protokol kesehatan untuk menjaga jarak (physical distancing) selama pandemi Covid-19.
“Okupansi kita hanya 50 persen, maka otomatis kami akan berkomunikasi kemungkinan penaikan tarif,” ujar Didiek Hartanto, dikutip dari Antara.
Rencana tersebut juga sebagai penyesuaian dalam kondisi normal baru atau new normal di mana ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) masih tetap akan berlaku.
Artinya, okupansi pun akan tetap di angka 50 persen sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 25 Tahun 2020 tentang tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriah Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Bikers Boleh Tau Nih, 6 Rute Kereta Api Ini yang Masih Beroperasi ke Jakarta Selama PSBB
Aturan pembatasan pembatasan penumpang kereta juga berpedoman pada Surat Edaran Gugus Tugas Nomor 4 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.
“Sekarang pemerintah masih menggodok ketentuan new normal dan tetap melihat perkembangan PSBB. Apabila tadi okupansi 50 persen seperti pesawat udara, kemungkinan kami mengajukan kenaikan tarif untuk KA jarak jauh saja, komuter ( KRL) tetap,” ungkap dia.
Saat ini pendapatan harian KAI dari penumpang anjlok hingga Rp 24,2 miliar selama pandemi Covid-19, dari Rp 20-25 miliar per hari menjadi Rp 800 juta per hari.
“Untuk pendapatan dari penumpang itu rata-rata harian Rp 20-25 miliar dalam satu hari. Dalam masa Covid-19 ini, pendapatan harian hanya sekitar Rp 800 jutaan,” kata Didiek.
Baca Juga: Terbongkar Misteri Mesin Motor atau Mobil Mendadak Mati di Atas Rel, Banyak Pemotor Kehilangan Nyawa
Dia menambahkan selama Januari 2020 total pendapatan dari penumpang Rp 39 miliar dan pada April 2020 sebesar Rp 32 miliar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gara-gara Corona, KAI Berencana Naikkan Tiket Kereta Api Jarak Jauh"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR