MOTOR Plus-online.com - Jarang yang sadar, mudik beda dengan pulang kampung, begini asal-usulnya.
Tradisi mudik memang erat kaitannya jelang lebaran Idul Fitri.
Biasanya, berbagai kendaraan bertebaran supaya warga bisa pulang kampung.
Brother pasti mengira mudik itu sudah pasti pulang kampung.
Baca Juga: Bikers Dilarang Larang Mudik, Gubernur Jakarta Imbau Warga Silaturahmi Cukup dengan Cara Ini
Tapi nyatanya, mudik bukan bermakna pulang kampung dari perantauan untuk bertemu keluarga, bro.
Sejarawan dan budayawan Betawi, JJ Rizal, mengatakan bahwa kata mudik berasal dari sejarah urban di Jakarta, yang berarti udik atau pergi ke Selatan.
"Jadi dulu karena wilayah kota Jakarta ada di dekat-dekat Barat dan Utara," kata Rizal beberapa waktu lalu.
"Kemudian orang-orang yang kawasan rumah atau kampungnya berada di luar daerah kota, disebut sebagai orang udik," lanjutnya.
"Orang udik diartikan sebagai orang yang tinggal di sebelah Selatan yang berada jauh dari pusat kota," jelasnya saat di acara Diskusi Daring Instran bertemakan 'Antisipasi Menghadapi Mudik Lokal Lebaran Lintas Wilayah Jabodetabek', Rabu (6/5/2020).
Istilah mudik digunakan kaum urban yang sudah menyerah tinggal di wilyah perkotaan.
Namun seiring dengan berjalannya waktu makna mudik pun meluas, hingga banyak yang mengartikan kata mudik ini untuk pulang ke kampung halaman.
"Mudik bisa dibilang akarnya dari sejarah urban Jakarta, tapi sekarang mudik sudah jadi istilah umum dan perginya bukan ke Selatan saja. Tapi sudah kemana-mana," kata Rizal lagi.
"Akhirnya mayoritas orang Betawi juga lah yang ikut memproduksi istilah mudik ini, jadi arti mudik sebenarnya adalah mereka orang-orang udik pindah ke Selatan karena sudah tidak sanggup lagi tinggal di tengah kota," bilangnya.
"Ke Selatannya ini, sampai jauh sekali hingga melewati perbatasan Jakarta. Seperti di perbatasan Depok, Bogor dan bahkan sampai Bekasi juga," tutupnya.
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR