MOTOR Plus-online.com - Menuju new normal, sejumlah kendaraan bermotor terlihat menumpuk di beberapa titik.
Perlu diketahui, ada beberapa daerah yang bakal memberlakukan new normal.
Salah satunya Kota Bogor, Jawa Barat yang segera menerapkan new normal.
Namun, masih ada antrian kendaraan meskipun new normal segera berlaku.
Baca Juga: Kabar Sedih Meski Masuk New Normal Namun Ojek Online dan Opang Tidak Bisa Beroperasi Penuh
Baca Juga: Bikers Sudah Siap? PSBB di DKI Jakarta Akan Segera Berakhir, New Normal Berlaku Awal Juni
Kemacetan terlihat di Jalan Roda yang mana kendaraan pribadi dan angkutan umum menumpuk.
Aktifitas warga di pasar seperti Pasar Bogor dan Pasar Anyar juga terpantau tidak terlalu ramai meskipun para pedagang sudah beroperasi kembali menjajakan dagangannya.
Di Pasar Anyar sendiri, meski pun tidak terlalu diramaikan warga, lalu lintasnya terpantau sedikit padat karena banyaknya angkot yang ngetem.
Lalu, benarkah ada kelonggaran PSBB menuju new normal ini?
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan bahwa di Kota Bogor diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi mulai Rabu (27/5/2020).
PSBB Transisi ini merupakan perpanjangan dari PSBB Kota Bogor tahap 3 sampai ke fase Tatatan Baru atau new normal pada 4 Juni 2020 mendatang.
"Hingga tanggal 4 Juni, kami menamakan ini PSBB Transisi, karena ada beberapa penyesuaian, beberapa adaptasi," kata Bima Arya dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Pada prinsipnya, kata Bima, dalam PSBB Transisi ini protokol kesehatan akan diperketat.
Meski begitu, akan ada sedikit kelonggaran bagi para pedagang yang hendak berjualan namun tidak termasuk mall.
"Kami akan memberikan izin bagi toko non pangan dan pasar serta restoran untuk bisa beroperasi dengan sejumlah persyaratan," jelasnya.
Pertama, diberlakukan protokol kesehatan secara ketat dan ada pembatasan-pembatasan," kata Bima.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Suasana Kota Bogor Menuju Normal, Ada Penumpukan Kendaraan di Beberapa Titik
Source | : | TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR