MOTOR Plus-online.com - Sedang ramai di grup motor listrik, akan kasus terbakarnya motor akibat charge baterai.
Hal ini diunggah akun FB Hari Yanto, di grup KOSMIK Indonesia (Komunitas Sepeda/Motor Listrik Indonesia).
Awalnya para member bertanya-tanya, mengapa terjadi kasus terbakarnya motor listrik.
Padahal motor listrik modern baik rakitan sendiri atau beli jadi, jarang terjadi kasus demikian.
Baca Juga: Bikin Penasaran, Kawasaki Umbar Lagi Video Motor Listrik Mirip Ninja 250, Bakal Segera Meluncur?
Hari Yanto menjelaskan dalam postingan ini, akan kronologi terbakarnya motor listrik miliknya.
"Teman-teman semua, utamakan keselamatan bagi yang suka ngerakit batre pack 18650, jgn lupa memonitor volt & suhu batre, supaya kejadian yang saya alami tadi pagi tidak terulang" tulisnya.
"Over charge & over heat sehingga meledak. Jika terjadi jangan disiram dengan air, gunakan pasir kering ato co2, ato jenis apar powder, Safe First," lanjutnya lagi.
Disertakan juga foto pemadam kebakaran, yang datang ke rumahnya saat terjadi kebakaran.
Mungkin buat yang belum paham motor listrik, pasti bingung kenapa bisa terjadi kasus kebakaran saat charger baterai.
Pertama kita ketahui dulu, kalau charging baterai di motor listrik harus teliti.
"Untuk charging, yang penting adalah kesesuaian penggunaan charger," jelas Hendro Sutono, aktivis motor listrik dari KOSMIK.
"Seperti baterai handphone ada yang fast charging, ada yang biasa. Kalo baterai biasa dikasih charger fast charging maka baterai bisa panas," lanjut Hendro.
Baca Juga: Apa Sih Enaknya Naik Motor Listrik di Jakarta? Simak Videonya di Bawah
Tidak hanya itu, Hendro juga menekankan soal kualitas charger haruslah baik dan optimal.
"Sehingga bekerja dengan benar, pada posisi voltase yg ditentukan akan floating atau cut off." sebut Hendro yang doyan merakit motor listrik ini.
Selanjutnya, penyebab motor listrik bisa terbakar dipengaruhi baterai dan BMS.
Biar lebih jelas, kita kenali dulu apa itu BMS, dan kenapa baterai motor listrik ada yang bisa terbakar.
Baca Juga: Bikin Pangling, Video Moge BMW R27 Jalan Tanpa Suara, Ternyata Ini Rahasianya
"BMS adalah Battery Management System, baterai lithium terdiri atas banyak sel yang terpasang dalam rangkaian Seri dan Paralel," tunjuk Hendro.
"BMS berfungsi untuk menyeimbangkan voltase dan kapasitas antar sel, sehingga secara keseluruhan baterai berada pada kapasitas kerja yang sama, baik pada saat discharging maupun charging."
Jika ada salah satu sel yang mengalami kelebihan beban kerja, maka sel itu akan mengalami kerusakan.
"Jika kelebihan beban pada saat discharging/pemakaian maka sel itu akan lebih cepat habis/terkuras," tukas Hendro.
Baca Juga: Terbuat Dari Botol Daur Ulang, Greta Motor Listrik Custom Buatan Indonesia
"Sementara jika terjadi pada saat charging, maka sel itu akan penuh duluan, sementara yang lain masih belum full," lanjutnya.
"Dan karena yang lain masih belum full, maka charger masih terus memberikan arus untuk mengisi sel lain, akibatnya overcharging deh," ungkap Hendro.
Nah, di kejadian motor listrik terbakar di awal artikel, rupanya terjadi kasus overcharging dan motor listrik itu tidak dilengkapi BMS.
"Kondisi overcharging itu akan membuat baterai panas berlebih. Dalam kondisi tertentu, panas berlebih bisa menimbulkan ledakan pada baterai," sebut Hendro.
Baca Juga: Motor Listrik Makin Menggeliat, Kenapa Yamaha Belum Tertarik Produksi Massal? Ternyata Ini Alasannya
Makanya Hendro dan rekan-rekan di KOSMIK menekankan, soal pentingnya pemahaman soal baterai, charging dan BMS.
Banyak rekan-rekan di KOSMIK menjelaskan, apa saja pencegahan motor listrik agar tidak overcharging.
Seperti pemakaian BMS, memantau suhu dan tegangan baterai, sampai pemilihan baterai dan charging.
Untuk lebih jelasnya, brother bisa baca postingan lengkapnya DISINI.
Source | : | Facebook.com/groups/kosmik.indonesia |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR