MOTOR Plus-online.com - Ramai larangan orang yang berumur di atas 45 tahun tidak boleh masuk ke arena balap motor, PP IMI resmi memberikan jawabannya.
Setelah PP IMI mengeluarkan protokol kesehatan yang mengatur penyelenggaraan balap di fase kehidupan new normal.
Ramai pembicaraan tentang larangan orang yang berumur di atas 45 tahun yang tidak boleh memasuki arena balap motor.
Berikut kutipan salah satu poin yang ada dalam Protokol dan Prosedur Penyelenggaraan Aktivitas:
Saran Medis: Tidak diperkenankan personil yang rentan dengan latar belakang penyakit dan pernafasan yang akut; dari wilayah yang beresiko; usia 45 tahun keatas (WFH)
Baca Juga: Waduh, Kenapa Nih Pembalap Andalan Indonesia Ahmad Yudhistira Resmi Pensiun dari Dunia Balap Motor
Nah, seperti kita ketahui banyak elemen-elemen yang ada di dunia balap motor yang usianya sudah lebih dari 45 tahun.
Seperti para penyelenggara, race director, owner tim balap, manajer tim balap dan kru tim balap.
Waketum Bidang Olah Raga Sepeda Motor PP IMI, Medya Saputra memberikan jawabannya terkait hal tersebut.
"Sesuai petunjuk dari WHO, memang yang berisiko rentan tertular virus corona ini adalah orang yang di atas 65 tahun," buka Medya kepada tim MOTOR Plus-online.com.
Baca Juga: Resmi Umumkan Pensiun Dini Dari Dunia Balap Motor, Ahmad Yudhistira Akan Fokus Dalam Hal Ini
"Meski begitu, kita tidak melarang orang-orang yang berumur di atas 45 tahun untuk masuk di arena balap tersebut," ungkapnya.
"Namun, bagi yang sudah berumur 45 tahun harus menyertakan surat keterangan sehat dari dokter atau instansi terkait," jelasnya.
"Jika tidak membawa surat tersebut, mohon maaf siapapun itu tidak akan kami perbolehkan masuk ke arena balap," sebut Medya.
PP IMI juga melarang dan menutup akses kepada penonton atau orang yang tidak berkepentingan untuk masuk ke arena sirkuit.
Baca Juga: Lebaran Hari Kedua, Ucapan Selamat Hari Raya Dari Tim Sepang Racing, Mulai Bos Tim Sampai Pembalap
Hal tersebut ditujukan semata-mata untuk meminimalisir penyebaran virus corona atau Covid-19.
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR