MOTOR Plus-online.com - Bikin haru, pemilik bengkel tetap bayar tagihan listrik sampai Rp 20 juta.
Seperti yang brother tahu, Kini ramai keluhan soal tagihan listrik yang meroket tajam.
Bahkan ada tagihan listrik yang bisa tembus puluhan juta rupiah.
Seperti yang dialami pemilik bengkel di Malang, Jawa Timur.
Baca Juga: Kabar Bagus Nih, Bikers Bisa Terhindar dari Lonjakan Tagihan Listrik, PLN Bongkar Tips Jitunya
Baca Juga: Kabar Bagus Buat Bikers, Ada Token Listrik Gratis dari PLN Nih, Cara Dapetinnya Gampang Banget
Teguh Wuryanto, pemilik bengkel asal Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang awalnya kaget dengan tagihan listrik miliknya.
Berdasarkan pada faktur tagihan yang diterima oleh Teguh, jumlah tagihan pada Februari sebesar Rp 2.152.494.
Kemudian pada Maret sebesar Rp 921.067 dan pada April kembali naik menjadi Rp 1.218.912.
Namun pada bulan Mei tagihan listrik yang harus dibayar naik drastis menjadi Rp 20.158.686.
Baca Juga: Bikers Catat Nih! Tanggapi Keluhan Pelanggan PLN Buka 130 Posko Pengaduan dan Layanan WhatsApp
Namun, Teguh tetap membayar tagihan listrik yang meroket itu.
Pemilik bengkel ini mengikuti skema pembayaran yang ditawarkan PT Perusahaan Listrik Negara ( PLN), yakni mencicil selama enam bulan.
"Iya tetap bayar saja, dan diberi waktu mencicil enam bulan," kata Teguh dikutip dari Kompas.com.
Teguh ikhlas membayar tagihan yang melonjak sebanyak 20 kali lipat dari biasanya.
Baca Juga: Kasus Motor Listrik Rakitan Terbakar Akibat Charge Baterai, Pencegahannya Mudah Banget
"Saya sudah ikhlas mas, tidak ada dendam sama sekali di hati saya, ikhlas demi kebaikan bersama," kata dia.
Meski begitu, ia berharap kasus ini jadi pembelajaran bagi PLN soal tagihan listrik.
Supaya lonjakan tagihan listrik enggak dialami warga lain.
Ternyata, ada alasan di balik melonjaknya tarif listik pemilik bengkel itu.
Baca Juga: Asyik, Bikers Bisa Dapat Token Listrik Gratis dari PLN, Begini Caranya
Belakangan terungkap tagihan itu membengkak karena kapasitor di bengkel itu rusak.
Kapasitor itu membuat daya reaktif terus berjalan dan menyebabkan tagihan membengkak.
Hal itu disampaikan Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Malang Raya, M Eryan Saputra.
"Karena kapasitor itu fungsinya untuk menstabilkan tegangan daya reakif yang ditimbulkan oleh mesin-mesin yang digunakan di bengkel tersebut," ungkapnya.
Baca Juga: Sempat Heboh, Lelang Motor Listrik Jokowi Digelar Lagi, Pemenang Diumumkan Hari ini
"Karena kapasitornya tidak berfungsi akhirnya daya reaktifnya tinggi," lanjut dia.
"Itu yang menyebabkan adanya tagihan daya reaktif yang cukup besar untuk pelanggan tersebut," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tetap Bayar Tagihan Listrik Rp 20 Juta, Pemilik Bengkel di Malang: Saya Sudah Ikhlas"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR