MOTOR Plus-Online.com - Jabodetabek memang telah memasuki masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi.
Beberapa sektor pun telah dibuka.
Artinya lalu lalang orang pun mulai ramai dijalan.
Namun sayangnya hal tersebut pula membuat Angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Metro Jaya meningkat.
Baca Juga: Ada Hikmah Dibalik Larangan Mudik, Selama Periode Lebaran 2020 Angka Kecelakaan Turun 31 Persen
Hal itulah disampaikan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Fahri Siregar.
"Kejadian laka lantas selama 24 hari masa PSBB Transisi dari tanggal 5 - 28 Juni 2020 dibandingkan 24 hari sebelumnya terjadi kenaikan sekitar 3 persen," kata AKBP Fahri saat dilansir dari GridOto.com, Rabu (1/7/2020).
Fahri mengatakan, kasus kecelakaan jauh meningkat karena masyarakat sudah kembali beraktivitas dan arus lalu lintas pun kembali padat.
"Fatalitas korban terjadi kenaikan sekitar 83 persen," kata Fahri.
Baca Juga: Jangan Diam Saja! Jika Melihat atau Terlibat Kecelakaan Wajib Menolong, Ini Regulasinya
Fahri juga terus mengimbau masyarakat untuk selalu menaati aturan berlalu lintas.
Pengendara bermotor hendaknya jangan pernah lupa membawa kelengkapan surat kendaraan seperti SIM, STNK, dan menggunakan helm.
Kemudian, tidak memakai knalpot racing serta tidak ugal-ugalan di jalan raya.
"Taat berlalu lintas tidak hanya menjaga keselamatan diri sendiri, tetapi juga menjaga keselamatan orang lain," pesannya.
Sebelumnya saat masa PSBB di Jakarta pada periode 15-21 Maret pernah terjadi penurunan loh.
Bahkan penurunan tersebut mencapai angka 10 persen.
“Jumlah kecelakaan sepekan sejak diberlakukan WFH (work from home) menurun dibanding sepekan sebelumnya pada 8-14 Maret 2020 dari 126 menjadi 113 kejadian,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo.
Sambodo mengatakan, terdapat penurunan juga terhadap jumlah kendaraan khususnya di jalan protokol Sudirman dan MH. Thamrin hingga 25 persen dalam kurun 15-21 Maret 2020.
Baca Juga: Wabah Corona Ternyata Punya Sisi Positif, Angka Kecelakaan dan Kemacetan di Jakarta Langsung Anjlok
Menurut dia, dari data yang tercatat volume kendaraan di Jalan Sudirman-Thamrin dari arah Sarinah-Ratu Plaza periode 15-21 Maret 2020 sebanyak 289.734, sedangkan pada periode 8-14 Maret 387.935 unit.
“Dengan kata lain ada penurunan sekitar 25,3 persen,” jelasnya.
Kemudian dari arah sebaliknya periode 15-21 Maret 2020 volume kendaraan sebanyak 138.568 unit, sedangkan periode 8-14 Maret 2020 volume kendaraan mencapai 184.119 unit.
“Ada penurunan sekitar 24,7 persen. Kalau dilihat Jakarta memang sangat ideal dan ruas jalan protokol sangat lengang,” terang Sambodo.
Baca Juga: Street Manners: Sudah Tahu Angka Kecelakaan Tinggi, Mengapa Masih Banyak Pemotor Nekat Lawan Arus?
Sementara dia mengungkap total volume kendaraan periode 15-21 Maret 2020 dari arah selatan ke utara atau sebaliknya 428.302 unit.
Sedangkan periode untuk periode 8-14 Maret 2020 di jalur yang sama mencapai 572.052 unit.
Dirinya menambahkan, selain ada penurunan jumlah kendaraan yang melintas di jalan-jalan protokol.
Pihaknya juga mencatat penurunan volume kendaraan sebanyak 56 persen yang melintas di jalan tol dalam kota hingga Tol Sedyatmo.
Baca Juga: Angka Kecelakaan Masih Tinggi, Kemenhub Masukkan Pelajaran Tertib Lalu Lintas ke Kurikulum Sekolah
“Tercatat, yang melintasi tol dalam kota-Tol Sedyatmo antara 45,9 persen hingga 56,5 persen,” tandasnya.
Source | : | Kompas.com,GridOto.com |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR