MOTOR Plus-online.com - Bos tim Red Bull KTM Tech3, Herve Poncharal sebut Pol Espargaro merasa dia bisa menantang Marc Marquez.
KTM sendiri akan mengakhiri hubungan dengan Pol Espargarò dengan senyum dan banyak terima kasih atas apa yang telah dilakukan bersama selama bertahun-tahun.
Jika RC16 saat ini memiliki basis pengembangan yang baik, itu juga berkat pembalap yang tinggal di Andorra tersebut.
Dan jika HRC mencari Pol, itu terutama berkat skuat pabrikan asal Austria itu yang memberinya kepercayaan penuh.
Dia tahu bahwa dia akan menemukan teman satu tim yang sangat tidak nyaman seperti Marc Marquez, karena segera menyingkirkan adiknya, Alex Marquez.
Baca Juga: Pengalaman di Repsol Honda, Jorge Lorenzo Kasih Saran ke Pol Espargaro
Baca Juga: Salut, Bos KTM Tegaskan Masih Akan Tetap Berteman dengan Pol Espargaro
Espargarò bergabung dengan MotoGP dengan tim Yamaha Tech3 besutan Herve Poncharal sebagai juara Moto2 pada tahun 2014.
Dia tinggal di sini selama tiga tahun, sebelum merangkul proyek baru KTM bersama Bradley Smith.
Sejak itu Pol telah menjadi pembalap utama pabrik Austria, memecah kekeringan dengan podium yang diperoleh di Valencia pada 2018 dan mengklaim hasil terbaik dari motor MotoGP KTM RC16.
Upaya ini tampaknya telah menarik perhatian Repsol Honda, yang sekarang diharapkan untuk menempatkan Pol Espargarò bersama Marc Marquez pada tahun 2021.
“Pol adalah orang yang luar biasa, menarik. Dia selalu dalam suasana hati yang baik, selalu terdorong, selalu positif, melihat gelasnya setengah penuh, "kata Herve Poncharal kepada Crash.net.
Baca Juga: Lo, Kok Tidak Ada Nama Pol Espargaro di Daftar Pembalap KTM MotoGP?
“Tidak mudah bagi Yamaha karena dia adalah pembalap yang agresif dan M1 harus dikendarai dengan lembut dan halus."
"Tapi jujur kami bersenang-senang bersama saat dia membalap bersama kami," tambahnya.
Herve Poncharal mengakui apa yang Pol lakukan untuk pabrikan yang bermarkas di Mattighofen.
“Tapi ini juga tumbuh banyak dan akan menarik untuk melihatnya di Honda, meski motornya mirip dengan KTM dalam hal spesifikasi dan gaya balapnya."
"Saya tahu dia mulai melawan dengan Marc ketika dia masih muda."
"Jadi dia mengenal Marc dengan sangat baik dan mereka telah saling bersaing sepanjang kariernya hingga ke MotoGP. Kita semua ingat musim dan pertempuran Moto2 mereka."
"Tentu saja jika Pol pergi ke sana [ke Repsol Honda] itu bukan untuk mempersiapkan masa pensiunnya."
"Pol pergi ke sana, di dalam dirinya, dia merasa yakin dia bisa menantang Marc,” tutup Herve Poncharal.
Source | : | Tuttomotoriweb.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR