MOTOR Plus-Online.com - Pemerintah menilai istilah new normal selama pandemi ini adalah diksi yang salah.
Hal tersebut disampaikan Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.
Ia mengatakan, sebaiknya new normal diganti dengan kebiasaan baru.
"Diksi new normal dari awal diksi itu segera ubah," kata Yurianto dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: Bikers Mesti Tahu! Benarkah Warga DKI Jakarta Gak Siap Masuk New Normal? Begini Kata Pakar
Baca Juga: Sambut Era New Normal, Dealer Motor Suzuki Terapkan Protokol Kesehatan
"New normal itu diksi yang salah dan kita ganti dengan adptasi kebiasaan baru," terangnya.
Yuri menjelaskan, istilah new normal yang sering digaungkan pemerintah belum cukup dipahami masyarakat.
Ia menilai, masyarakat hanya fokus pada kata "normal"-nya saja.
"Dan kemudian yang dikedepankan bukan new-nya, tapi normal-nya," katanya.
Baca Juga: Sambut Era New Normal, Dealer Motor Suzuki Terapkan Protokol Kesehatan
Padahal ini sudah kita perbaiki dengan adaptasi kebiasaan baru," tambahnya
Lebih lanjut, Yuri menjelaskan, saat ini pemerintah tidak akan menyampaikan aturan pencegahan Covid-19 karena dikhawatirkan dapat membuat masyarakat semakin bingung.
Yuri mengatakan, akan lebih baik masyarakat langsung menjalankan aturan-aturan selama pandemi Covid-19.
"Mungkin kami akan bicara ke depan tidak lagi dalam berbicara aturan yang dibuat lagi," kata Yuri.
Baca Juga: Pemotor Simak, Masuk Fase 2 New Normal Begini Aturan Berkendara Secara Zonasi
Jalankan saja, kalau banyak aturan yang dibuat makin pusing kita, makin pusing, jalankan saja," pungkasnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR