MOTOR Plus-online.com - Bukan kaleng-kaleng, Bambang Soesatyo selaku ketua MPR RI sangat mendukung para pelaku industri kustom di Indonesia.
Terungkap saat NGOBRAS, Ngupi & Ngobrol Santuy yang digagas oleh Tugeder yang merupakan komunitas motoran para wartawan otomotif dengan Bamsoet.
Bertempat di MotoCoffee Jl. Lebak Bulus Raya No. 23 Jakarta Selatan pada hari Sabtu, 25 Juli 2020 ngomongin Industri Kustom Indonesia.
Bamsoet langsung mendengarkan harapan keluhan dari para pelaku industri kustom Indonesia yang terdiri dari buider, pembuat apparel dan event organizer.
Baca Juga: Usulan Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo Motor Masuk Tol Secara Bisnis Menguntungkan
Baca Juga: Ketua MPR RI Bamsoet Didaulat Jadi Bapak TuGeDer, Diawali Riding Tipis-Tipis Lanjut Deklarasi
Dari builder ada bro Bimo dari Bimo Custom dan Andi Akbar yang lebih dikenal dengan Atenx dari Katros Garage.
Ada juga pembuat apparel yang sudah masuk ke pasar eropa, Lucky Riyadhi dengan brandnya St.Luke.
Bahkan event organizer juga ada yang diwakili oleh bro Kunto yang menggagas gelaran Indonesian Custom Show 2020 untuk para penggemar kustom Indonesia.
Indonesian Custom Show 2020 akan digelar 7-8 November 2020 yang mengambil lokasi di Jogja Expo Center Yogyakarta.
Mengusung Pride & Nationalism membuat gelaran Indonesian Custom Show 2020 jadi atmosfir baru untuk para pelaku bisnis kustom di Indonesia.
Dalam masa pandemi Covid-19 membuat iklim bisnis kustom Indonesia sangat menurun karena masyarakat tidak melakukan kegiatan di luar rumah.
Imbasnya event motor kustom jadi tidak bisa dilaksanakan, seperti Indonesian Custom Show 2020 yang rencananya bulan Agustus 2020 diundur jadi bulan November 2020.
Tidak hanya event yang berkurang, para builder motor kustom juga terkena imbasnya dengan berkurangnya yang modifikasi motor.
Baca Juga: Masih Jadi Perdebatan, Begini Jadwal Motor Boleh Masuk Jalan Tol Menurut Ketua MPR RI
Keluhan builder sebetulnya bukan pada berkurangnya orang yang modifikasi saat pandemi covid-19.
Lebih kepada aturan dari pemerintah yang tidak memberikan peluang untuk motor modifikasi bisa dipakai di jalan raya.
"Aturannya masih abu-abu untuk modifikasi motor, sehingga membuat orang mengurungkan niatnya untuk modifikasi motor" ujar Bimo punggawa Bimo Custom yang bermarkas di Jl Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.
Efek dari aturan ini berimbas kepada pembuat part aksesoris motor kustom yang menjadi sebuah industri.
Baca Juga: Ditanya Soal Wacana Motor Masuk Jalan Tol, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo Kasih Jawaban Mengejutkan
Ketika motor dimodifikasi sebetulnya ada part dan aksesoris pendukung yang dibutuhkan untuk membuat motor kustom makin terlihat cantik.
Dan part tersebut dijual dan dibuat oleh para pelaku bisnis motor kustom demi hidupnya dunia kustom.
"Beberapa part kita buat agar konsumen mudah untuk memodifikasi motor kustomnya" ujar Atenx owner dari Katros Garage.
Dari keluhan dan harapan para pelaku bisnis motor kustom, menurut Bamsoet selaku pembina dari komunitas TuGeDer sudah ada yang diakomodir oleh pemerintah dan ada yang belum.
Baca Juga: Pemerintah Beri Relaksasi Kredit, Banyak Leasing Masih Bandel, Begini Kata Ketua MPR
"Saat ini pemerintah sedang konsentrasi membangun ekonomi menggelontorkan dana untuk UMKM agar bisa bangkit" ujar Bamsoet.
Ini program pemerintah yang sudah mengakomodir para pelaku UMKM, pastinya para pembuat part dan aksesoris motor kustom juga merupakan home industri.
Tinggal mengenai aturan dan regulasi dari pemerintah mengenai motor modifikasi.
"Kita akui bahwa para builder ini sangat kreatif dan karyanya diakui oleh dunia" ungkap Bamsoet.
Baca Juga: Bikin Melongo! Ini Spek Lengkap dan Harga Dua Moge Milik Ketua MPR RI 2019-2024 Bambang Soesatyo
"Sekarang kita lagi mendorong pemerintah untuk merubah regulasi agar para modifikator saat mengurus izin laik jalannnya mudah" terang Bamsoet.
"Dan kalau ada tipe motor modifikasi yang sama tidak perlu lagi mengurus uji kelayakannya lagi" jelas Bamsoet.
Kalau aturan diubah dengan kedaan dan kondisi sekarang pastinya para builder dan pelaku bisnis pendukungnya akan hidup.
Jadi nantinya para modifikator tidak usah takut lagi atau main kucing-kucingan dengan petugas masalah legalitas dari motor modifikasi hasil karyanya.
KOMENTAR