MOTOR Plus-online.com - Minimalis tapi manis, oprek simpel Kawasaki ER6N siap jarak jauh.
Namanya bikers sah-sah saja memodifikasi motornya sendiri.
Tapi pastinya harus tetap mengacu pada safety riding, enggak modif total yang malah bisa bikin celaka.
Penggantian spare part atau komponen motor dengan yang bermerek juga bikin pemilik makin percaya diri saat berkendara.
Baca Juga: Video: Detik-Detik Kawasaki ER6N Terjun Ke Jurang Di Jalur Akses Ciletuh
Baca Juga: Paling Murah di Dunia, Muat 4 Orang Dijual Setara Honda BeAT Bekas, Kulit Dijamin Gak Hitam
Karena sejatinya modifikasi itu enggak melulu harus ekstrim dan dipenuhi sparepart atau aksesoris blink-blink.
Nah kalau seperti ini biasanya malah terlihat norak.
Modifikasi ekstrim dilakukan untuk keperluan kontes atau ajang lomba saja.
Sama seperti Bro Iyo yang cuma mengganti beberapa komponen di motor kesayangannya.
Baca Juga: Modifikasi Honda GL Pro Ala Cafe Racer 'Berlapis' Kayu, Jadi Pajangan Toko Mebel
Hasilnya, Kawasaki ER6N warna kuning miliknya tetap manis dipandang.
Oprekan simpel bengkel Dewada Motor ini membuat motor ini siap diajak jarak jauh.
"Enggak banyak sih yang diubah karena saya memang suka modifikasi yang simpel. Tetap safety harus diutamakan," terang lelaki berkulit putih ini.
Kawasaki ER6N miliknya digarap serius walapun hanya mengganti beberapa komponen.
Baca Juga: Yamaha All New NMAX Berubah Total, Desain Mirip Robot Pasang Body Kit Lent, Harga Murah Meriah
Walaupun modif simpel, tapi motor ini menghabiskan bajet sampai Rp 30 jutaan.
Bukan cuma knlapot Leovince yang dibeli Rp 9,5 jutaan, beberapa komponen lain juga lumayan mahal harganya.
Sebut saja slang rem 3 set yang ditebus Rp 5,2 juta, crashbar Rp 1,2 juta dan pelek dan cakram belakang yang dibeli Rp 6,6 juta.
"Cuma beberapa komponen yang diganti, karena dari awalnya motor ini memang sudah keren dan kencang. Walaupun masih terlihat bentuk asli tapi saya puas," lanjut ayah dua anak ini.
Iyo sendiri mengaku motor Kawasaki ER6N tahun 2012 ini hanya dipakai untuk santai bersama anak sulungnya.
Keliling komplek untuk mengisi waktu setelah penat beraktivitas.
Tapi enggak menutup kemungkinan ikut gas touring kalau ada yang mau mengajaknya.
"Motor cuma dipakai santai, enggak kemana-mana hanya keliling komplek perumahan. Tapi kalau ada yang mau ngajakin touring saya sih oke aja," tutupnya.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR