MOTOR Plus-online.com - Mau turun balap Sera Sentul, wajib pastikan dulu spek motor sama sesuai kelas dan kelir body jangan sama.
Balap Sera alias Sentul Raya sudah menjadi primadona banyak bikers.
Meski masuk balap motor ilegal, balap Sera Sentul bisa dibilang cukup safety karena di dalam Sirkuit Sentul, Bogor.
Biasanya sebelum turun, para pembalap atau bengkel yang beradu sudah kontak-kontakan dari jauh hari.
Baca Juga: Tempat Balap dan Nyetting Motor Favorit, Kenapa Namanya Sera?
Baca Juga: Melihat Fenomena Vespa di Ajang Balap Sera Sentul, Apa Menariknya?
"Antar bengkel, biasanya sudah kontak-kontakan dulu dan speknya harus sama," ungkap Temy Mesaf selaku mekanik Bee Speed Racing kepada MOTOR Plus-online, Rabu (22/7/2020).
Semua balap drag race baik motor matic Jepangan maupun Vespa punya kelas-kelas sendiri.
"Ada standaran, ada spek bebas (FFA), seher 66," sambung Temy yang buka bengkel di daerah Cibinong, Bogor.
Saat itu, Temy menurunkan Vespa Sprint 150 i-Get milik Muhammad Fadel.
Baca Juga: Niat Ikutan Balap Sera Sentul? Gak Buka Tiap Hari Lo, Nih Jadwalnya
Sebelum turun balap, Temy mengajak joki andalannya Lukman Nur Hakim untuk membantu menyetting motornya.
"Sebelum balap, kita jajal dulu tiga empat kali lah," kata pria yang punya julukan Akim Cetek.
"Biar motor enggak ada trouble pas balap, biar masuk (menang) bang," sambungnya.
Setelah berhasil masuk alias menang, motor juara discrut atau scutineering alias cek mesin.
Baca Juga: Sama-sama Balap Motor Ilegal, Mending Ikutan Balap Sera Sentul atau di Jalan Raya Bro?
"Dicek noken as, spek mesin sesuai kelasnya kita ikut, motor yang menang aja," ungkap Temy.
Kalau motor diluar spek yang dijanjikan, maka ada kecurangan dan balap tidak sah.
Selain mengecek mesin, ada juga tips agar kelir motor tidak sama, apalagi kalau Vespa.
"Ada kejadian motor gue dan musuh beda tapi warnanya sama persis," ungkap Muhammad Fadel.
Baca Juga: Wuih Ajang Balap Sera Sentul Jadi Primadona, Segini Biaya Masuknya
"Kita Vespa Sprint dan lawan pakai Vespa Primavera, tapi warna dan stikernya mirip dan kondisi saat itu mulai gelap," sambung Adeng, sapaan akrabnya.
"Masalahnya masuk finish bebarengan, dan video di garis finish enggak begitu jelas, jadilah kecot di situ," tambahnya.
Kejadian ini juga diunggah ke YouTube oleh channel KOMATA.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR