MOTOR Plus-online.com - Jangan buang ban robek sampai 5 cm bisa ditambal, begini kata pabrik ban agar aman.
Ban bocor akibat ukuran lubang yang besar atau robek susah untuk ditambal ulang.
Tukang tambal ban biasanya langsung menyerah dan menyarankan untuk diganti.
Untuk ban tubeles atau ban biasa bisa ditambal dengan teknik baru.
Baca Juga: Belum Banyak yang Tahu, Tambal Ban Motor Tubeless Model Tusuk Udah Kuno, Alat Ini Jadi Gantinya
Agar menambal lebih sempurna ditambal dari bagian dalam ban dengan menggunakan model payung atau biasa dikenal tip top.
Proses penambalan agak lama, tapi hasilnya sangat baik.
Prosesnya yaitu dibersihkan dulu steel belted-nya, diberi anti-karat, di-buffing, kemudian diberi lem, lalu dipasang payung penambal bannya.
Proses lebih lama dan biaya lebih tinggi, tetapi hasilnya sangat mumpuni.
Baca Juga: Modal Cuma Seribu Rupiah Bisa Nambal Ban Puluhan Kali Sudah Terbukti
“Sifat tambalannya permanen karena semua lubang baik di telapak ban sampai ke bagian inner liner ban tertutup sempurna,” kata Country Manager Indonesia & Philippines Tech International (SE Asia) Ltd. Produsen Tech Tire Repair, Unggul Kusumanto dilansir dari Kompas.com.
Namun kekurangannya yaitu dari harga perbaikan ban yang cukup mahal.
Mahalnya juga disebabkan oleh bengkel yang mengerjakan harus investasi alat tambahan yang harus dipakai.
Kemudian, agar tambal tip top ini bekerja maksimal, ada syarat yang harus dipenuhi.
Baca Juga: Gak Cuma Buat Tambal Ban, Lem Korea Juga Bisa Buat Menempelkan Bodi Motor yang Patah
Kebocoran tidak dekat dengan area bead (maksimal 40 mm di atas area bead).
Lalu maksimal diameter lubang atau lukanya 25 mm atau 2,5 cm.
“Maksimal 25 mm itu untuk bagian telapak ban.
Sedangkan untuk dinding samping ban, maksimal lebar 25 mm dan panjangnya 50 mm,” kata dia.
Baca Juga: Lem Korea Bisa Dipakai Tambal Ban Tubeless Jadi Andalan Biker Touring
KOMENTAR PABRIKAN BAN
Biasanya proses penambalan ban tubelas yaitu dengan model tusuk atau string.
Tapi, ternyata model tambal ban string hanya bersifat sementara dan kurang sempurna hasilnya.
“Kawat baja di telapak belum benar-benar dibersihkan saat menambal model string. Lama-kelamaan, bisa membuat kawat baja berkarat.
Jika sudah berkarat, ban berpotensi jadi gembung,” ucap On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk., Zulpata Zainal dikutp dari kepada Kompas.com.
KOMENTAR