MOTOR Plus-online.com - Ramai nenek moyang Honda BeAT beredar luas, ternyata punya fitur mirip Yamaha NMAX.
Yup, motor matic Honda BeAT nyatanya pernah meluncur jauh sebelum tahun 2000-an.
Dilihat dari desainnya, nenek moyang Honda BeAT ini jauh kebalik kalau dibandingkan dengan yang sekarang.
Biar gak bingung, yuk simak penjelasannya di bawah ini.
Baca Juga: Terungkap! Ini Dia Nenek Moyang Honda BeAT, Jadi Buruan Kolektor
Foto-foto nenek moyang Honda BeAT ini, dibagikan oleh akun Facebook Edi Anwar.
"Honda Beat 1983, Metik 80an" tulis Edi Anwar.
Motor matic ini adalah Honda BeAT FC50, yang hanya dijual di pasar Jepang saja.
Bentuknya mengotak khas motor 80an seperti Suzuki Katana atau Honda CBX750.
Baca Juga: Viral, Video Nenek Moyang Honda BeAT Dipakai Jalan, Ngebul Bro!
Lampu depan Honda BeAT ini mengotak dan cenderung melebar.
Bagian sampingnya juga mengotak, dengan ventilasi di bawah lampu seinnya.
Desainnya yang cenderung besar gara-gara Honda BeAT masih pakai radiator, bro.
Radiatornya berada di dek depan, sehingga bagian depannya lebar seperti bebek.
Baca Juga: BeAT Jadi Motor Matic Termurah, Ini Daftar Harga Skutik Honda Bulan Agustus 2020
Selain itu, Honda Beat FC50 pakai mesin 50 cc 2 tak, tentunya dengan transmisi CVT.
Tenaganya tidak begitu istimewa, yaitu 7,1 dk dan kecepatan maksimalnya sekitar 60 km/jam.
Maklum saja motor ini bukan buat geber-geberan, apalagi remnya masih tromol depan belakang.
Meski begitu, leluhur Honda BeAT ini justru punya teknologi ala motor kekinian, lo!
Teknologi Honda Beat FC50 yang dimaksud adalah V-TACS (Variable Torque Amplification Chamber System).
V-TACS sendiri adalah katup kecil pada knalpot yang bisa dibuka dengan tuas di ruang kaki sebelah kiri bikers.
Gokilnya, V-TACS sanggup mendongkrak performa Honda Beat pada putaran 5.500 rpm yang diatur secara manual.
Tapi brother harus tahu, fitur ini mirip sama motor baru sebelah, salah satunya Yamaha NMAX.
Kalau motor matic Honda saat itu punya V-TACS, maka Yamaha NMAX berbekal teknologi Variable Valve Actuation (VVA).
Cara kerja VVA adalah mengoptimalkan torsi mesin pada tiap tingkat kecepatan.
Contohnya selenoid actuator di Yamaha NMAX bekerja pada 6.000 rpm saat akselerasi dan 5.500 rpm saat deselerasi.
Nah, ketika mesin digeber melebihi 6.000 rpm maka secara otomatis selenoid akan diperintahkan ECU untuk mendorong rocker arm isap pindah ke profil kem lebih tinggi.
Teknologi VVA inilah yang bikin tenaga mesin bisa terasa terus mengisi di setiap putaran mesin, dan bisa bikin konsumsi BBM lebih irit.
Source | : | Facebook.com/edi.anwar.5,Instagram.com/bikecruisnusa |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR