Baca Juga: Sikat Token Gratis dan Diskon 50 Persen dari PLN di Bulan Agustus, Berikut Ini Cara Mendapatkannya
Tapi aktivitas lain boleh, bahkan setelah divaksin saya ngojeg lagi," kata Fadly.
Fadly mendapatkan penyuntikan vaksin pada 11 Agustus lalu setelah mendaftarkan diri dan lulus sebagai relawan.
Fadly tidak sendiri, bersama 6 anggota keluarganya jadi relawan vaksin Covid-19, termasuk ibu dan istrinya.
Fadly tergerak setelah mendapat penuturan dari adiknya yang sudah terlebih dulu jadi relawan padahal sebelumnya mengaku merasa takut jadi relawan.
Baca Juga: Gawat! Kasus Infeksi Covid-19 Tembus 100.000, WFH Bakal Diberlakukan Lagi?
"Tapi setelah dijelaskan bahwa itu Sinovac, sudah diuji coba dulu ke dokternya, lalu ke karyawan. Adik saya saya sudah sebulan, efek ke badan enak katanya," tutur Fadly.
Ketua Tim Riset Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Kusnandi Rusmil mengungkapkan, ada beberapa reaksi ringan dari para relawan setelah mendapat suntikan bakal vaksin Covid-19.
“Ada beberapa reaksi yang bisa timbul setelah disuntik vaksin,” ujar Ketua Tim Riset Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Prof Kusnandi Rusmil saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
Reaksinya, seperti peningkatan suhu badan, nyeri, atau bengkak di bekas suntikan.
Namun persentasenya cukup kecil.
Menurut Kusnandi, bengkak di bekas suntikan 1-2 persen dan peningkatan suhu tubuh kemungkinan di angka 15 persen.
Bila ditemukan kasus peningkatan suhu tubuh, penanganan yang dilakukan hampir sama dengan anak bayi yang baru imunisasi.
Yaitu diberikan parasetamol atau obat penurun panas saja.
Selama menjalani uji calon vaksin itu, kata Kusnandi, relawan akan dipantau kesehatannya selama 6 bulan lamanya.
Sampai kini ada 21 relawan yang telah mendapat suntikan bakal vaksin covid-19 tersebut.
KOMENTAR