MOTOR Plus-online.com - Manajer tim Petronas Yamaha SRT, Wilco Zeelenberg mengungkap kesamaan antara Fabio Quartararo dan Jorge Lorenzo.
Fabio Quartararo tetap menjadi pemimpin kejuaraan MotoGP 2020 meski dalam tiga penampilan terakhir dia tidak berdaya.
Yamaha telah memutuskan untuk fokus ke pembalap Prancis ini untuk masa depan, sehingga tidak ragu untuk mengesampingkan Valentino Rossi.
Manajer timnya saat ini Wilco Zeelenberg, yang bertaruh padanya ketika dia menjadi pembalap Moto2 "biasa", pernah bekerja berdampingan dengan Jorge Lorenzo.
Perbandingan terjadi secara spontan dalam mengamati gaya mengemudi mereka selembut "buttter".
Baca Juga: Nah Loh, Fabio Quartararo Butuh Jawaban Yamaha Tentang Masalah di Motor YZR-M1
Baca Juga: Gawat, Marc Marquez Ragu Quartararo Bertahan di Puncak Klasemen MotoGP 2020, Ini Alasannya
"Istilah tersebut diciptakan oleh Jorge, yang berarti mentega lembut, Anda tidak bisa benar-benar melihatnya pergi cepat."
"Dan itu sama dengan Fabio, dia juga tidak membuat kesalahan."
"Dia tahu bagaimana memenangkan balapan, tetapi jika dia membuat kesalahan, karena dia pergi jauh, dia akan sedikit marah pada dirinya sendiri."
"Karena dia ingin sangat tepat menggunakan palu untuk memukul waktu yang sangat rendah dan dengan ritme tinggi."
"Tentu saja, itulah yang dilakukan Fabio di Jerez," ungkap Zeelenberg.
Baca Juga: Posisinya Terancam di Klasemen MotoGP 2020, Fabio Quartararo Malah Curhat Begini
Yang membedakan Fabio Quartararo dari Jorge Lorenzo adalah pendekatan balapan, cara merasakannya di paddock MotoGP sebelum turun ke lintasan.
“Jorge lebih tertutup, sangat fokus pada dirinya sendiri, sementara Fabio lebih terbuka."
"Dia bisa berbicara dan tidak kehilangan fokus. Jorge selalu berada dalam dirinya sendiri."
"Setelah balapan dia menjadi orang yang berbeda, tetapi pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu dia fokus dengan sangat baik pada dirinya sendiri dan tidak perlu bersantai."
"Pada dasarnya Fabio berbeda dalam hal ini."
"Dia ingin 'bermain', bercanda, bahkan sebelum balapan dia lebih suka bercanda daripada menjadi sangat serius dan stres. Ini berbeda satu sama lain,” bebernya.
Source | : | Corsedimoto.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR