MOTOR Plus-online.com - Pajak mobil bakal dihapus, harga mobil baru bakal turun lumayan besar.
Isu pajak mobil bakal dihapus, datang dari Kementrian Perindustrian (Kemenperin).
Kemenperin mengusulkan soal penghapusan pajak kendaraan baru, agar menggairahkan pasar kendaraan bermotor.
Apalagi kondisi saat ini, dimana penjualan kendaraan terutama mobil baru sedang turun.
Baca Juga: Oli Mobil Boleh Dipakai Untuk Mesin Motor, Kok Bisa? Begini Penjelasannya
Penghapusan pajak ini, meliputi banyak poin yang brother harus tahu.
Yakni Pajak Pertambahan Nilai (PPN), ada PPN BM yakni pajak yang diambil dari nilai PPN untuk barang mewah impor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Hitungan pajak ini diambil dari NJKB dan koefisien bobot berdasarkan Permendagri No.8/2020.
Isinya tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.
Jika usulan Kemenperin ini diterima, tentunya harga mobil baru bakal turun lumayan besar bro.
GridOto memberikan contoh kalkulasi, dengan mobil Toyota Avanza E STD M/T yang harganya Rp 197,7 juta.
Sekarang, kita hitung berapa pajak yang dibebankan, setiap membeli mobil baru.
Dalam Permendagri No.8/2020, Avanza E STD M/T dikenai NJKB sebesar Rp 149 juta dengan koefisien bobot 1,05.
Maka di dapat Dasar Pengenaan Pajak (DPP)
Rp 149 juta X 1,05 = Rp 156,450 juta.
Tarif PPN kendaraan baru 10 persen :
Rp 156,450 juta X 10% = Rp 15,645 juta.
Untuk PPN BM sesuai Peraturan Pemerintah Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor.
Baca Juga: Bisa Dibawa Pulang Nih Bro! Cuma Sisa 7 Unit Mobil Lelang Sitaan Ditjen Pajak, Harganya Murah
Mobil berkapasitas di bawah 3.000 cc dikenakan PPnBM antara 15-70 persen.
Untuk Avanza berdasarkan aturan PP No. 73 Tahun 2019 dikenakan tarif PPNBM sebesar 15 persen.
Nilai PPN BM :
Rp 15,645 juta X 15 persen = Rp 2.346.750.
Pajak lainnya yakni BBN-KB, untuk pajak ini tergantung wilayah.
Kita ambil contoh wilayah Jakarta, berdasarkan Peraturan Daerah No. 6 tahun 2019, BBN-KB untuk wilayah DKI Jakarta sebesar 12,5 persen.
Nilai BBN KB :
Rp 156,450 juta X 12,5 persen hasilnya Rp 19,556,250.
Baca Juga: Ogah Dilepas ke Raffi Ahmad, Yamaha RX-King Ade Jigo Akhirnya Ditukar Mercedes-Benz CLS 350
Terakhir Pajak Kendaraan Bermotor, untuk Jakarta ditetapkan 2%,
Nilai PKB Rp 3,129 juta.
Total seluruh pajak Toyota Avanza terdiri dari PPN, PPN BM, BBN KB dan PKB :
Rp 15.645.000 + Rp 2.346.750 + Rp 19.556.250 + 3.129.000 = Rp 40.677.000.
Nah, kita kembali menghitung dengan harga On The Road Toyota Avanza E M/T Rp 197.700.000.
Maka, jika usulan Menteri Perindustrian disetujui harga Avanza dibayar sobat adalah
Rp 197.700.000- Rp 40.677.000 = Rp 157.023.000.
Hampir mirip dengan nilai DPP adanya perbedaan harga sebesar Rp 573.000 karena adanya biaya lain non pajak seperti SWDKLLJ, biaya TNKB dan biaya penerbitan BPKB.
Baca Juga: Video Mobil Ganti Mesin Dari Honda Beat Jadi Suzuki Hayabusa 1.300 cc
Begitu hitungannya, tinggal item pajak mana yang bakal dihapus pemerintah, dimana brother bisa hitung sendiri dari rumus yang digunakan di atas.
Namun ingat juga, tarif PPN dan PPN BM itu diatur secara nasional dan berlaku sama.
Sementara BBN KB dan PKB tiap wilayah berbeda-beda, sehingga sobat harus tahu terlebih dahulu berapa tarif di wilayah tersebut.
Nah, kira-kira kalau usulan pajak dihapuskan dari pembelian mobil baru, para bikers jadi tertarik buat beli mobil baru tidak?
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR