MOTOR Plus-online.com - Valentino Rossi melarang adiknya naik ke MotoGP tahun depan, apakah ini strategi agar Luca Marini berada di tim satelit miliknya nanti?
Moto2 Catalunya 2020 merupakan hari istimewa untuk Luca Marini, yang mendominasi balapan dan terbukti cukup dewasa bisa bermain untuk gelar dunia.
"Kesuksesan adik saya sangat positif, ini membantu saya untuk lebih memahami kekecewaan atas kesalahan saya."
"Luca benar-benar hebat dalam balapan, tapi secara keseluruhan dia sangat mengesankan sepanjang akhir pekan."
"Saya sangat terkesan dengan cara dia berkendara. Luca telah menjadi mesin, dia tidak membuat kesalahan. Saya pikir ini adalah kemenangan terbaiknya,” jelas Rossi dilansir dari Sky Sport.
Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Valentino Rossi Gak Finis di MotoGP Catalunya
Baca Juga: Tiga Kali Gagal Finis, Rossi Masih Pede Jadi Juara Dunia MotoGP 2020
“Ketika dia mengemudi dia sangat puitis, manis dalam lintasan, tanpa kesalahan."
"Saya berharap saat ini dia tidak akan mendapatkan tempat di MotoGP, jika tidak dia akan menjadi pembalap lain yang sulit untuk dikalahkan,” sebutnya.
“Sebagai kakak laki-laki, saya merekomendasikan agar dia tetap di Moto2 selama satu tahun lagi."
"Sungguh, saya sangat senang untuknya, dia bermain untuk gelar dan dia benar-benar dalam kondisi yang baik,” tambah Rossi.
Apakah ini sebagai strategi Rossi untuk menempatkan adiknya di tim satelit miliknya pada kelas MotoGP nanti?
Dikabarkan, Rossi kembali dekat dengan kepala tim Suzuki, Davide Brivio.
Brivio merupakan orang yang membawa Valentino Rossi ke Yamaha pada tahun 2004, mengantarkan masa keemasan dalam sejarah MotoGP.
Davide Brivio dapat segera membangun kembali kolaborasinya yang bersejarah dengan The Doctor.
Kali ini Rossi bukan lagi pada perannya sebagai pembalap, melainkan sebagai manajer tim.
Ya, karena meski sudah menandatangani kontrak dengan Petronas pada 2021, Vale sudah mulai memikirkan masa depan jangka panjang.
Baca Juga: Terang-terangan Valentino Rossi Berharap Adiknya Luca Marini Bertahan di Moto2
Dan dalam dua tahun, ketika dia kemungkinan akan menggantung helmnya, dia bisa mencurahkan waktu penuh untuk timnya, VR46 di ajang MotoGP.
Tujuannya adalah untuk membawa murid-muridnya, setelah Moto3 dan Moto2 juga ke MotoGP sebagai tim satelit dari pabrikan hebat.
Brivio mengatakan secara hati-hati tentang skenario ini.
"Sebelum memikirkan solusi apa pun, Anda perlu membuat proyek tim satelit dan disetujui oleh Jepang," jelas Brivio kepada mikrofon Tuttosport.
"Kemudian, setelah itu selesai, kami akan melihat-lihat dan bernegosiasi dengan tim yang ada, dengan siapa yang akan ada di pasar,” lanjutnya.
Baca Juga: Valentino Rossi Ngaku Sudah Gak Sabar Mau Balapan di MotoGP Indonesia 2021
Brivio juga membiarkannya wacana ini bergulir, bahwa tim mantan muridnya bisa menjadi tim yang tepat untuk tujuan ini.
"Saya tidak tahu apa yang ingin dia lakukan, tetapi di Moto3 dan Moto2 mereka melakukan pekerjaan yang bagus."
"Dengan banyak kemenangan, dua Kejuaraan Dunia sudah dimenangkan dan satu lagi mungkin tahun ini."
"Saya percaya bahwa di VR46 mereka telah memperoleh pengalaman yang sangat berguna dan bahwa mereka memiliki pengalaman dan struktur untuk melakukannya,” ungkapnya.
Lagipula, orang nomor satu Suzuki saat ini tidak pernah melupakan pelajaran yang didapat selama hubungannya yang lama dengan Rossi.
Baca Juga: Ini Dia Harapan Bos Petronas Yamaha SRT Dengan Datangnya Valentino Rossi di Timnya
"Saya belajar banyak dari Vale", katanya.
"Saya akan selalu berterima kasih kepadanya atas kesuksesan yang telah kami raih bersama.
"Dia juga membuat saya mengerti apa artinya mengincar sesuatu yang penting, yang sangat berbeda dengan berusaha melakukan yang terbaik."
"Ini yang saya coba bagikan dengan mereka yang bekerja dengan saya,” tutup Brivio.
Source | : | Tuttomotoriweb.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR