MOTOR Plus-online.com - Nah loh, pembalap tim Aprilia Racing Team Gresini, Aleix Espargaro curiga ada hubungan terlarang antara KTM dan Michelin.
Ini adalah fakta dominan yang muncul dari komentar para pembalap di akhir MotoGP Catalunya 2020.
Mereka sangat sulit untuk mengatur cengkeraman ban mereka di trek yang diinjak pada akhir September dengan suhu yang lebih rendah daripada bulan Juni.
Sementara, Juni merupakan jadwal kalender dunia sebelum kalender darurat virus corona.
Dari situ dimulailah pertanyaan tentang Michelin.
Namun ban Michelin yang diboyong ke Catalunya akhir pekan lalu justru merupakan alokasi ban yang masih dijadwalkan pada bulan Juni.
Kenapa dengan ban yang sama?
Alex Marquez menjelaskan, dari Austria Michelin telah mengusulkan untuk mengubah kompon dan beradaptasi dengan jadwal baru.
Tapi, pembalap KTM memveto mereka, memaksa semua orang pergi ke Catalunya dengan ban yang lama.
Bahkan kebijakan KTM yang memengaruhi Michelin adalah sesuatu yang telah diamati dalam keadaan lain.
Baca Juga: Cal Crutchlow Jadi Kandidat Terkuat di Tim Aprilia Untuk MotoGP 2021
Fabio Quartararo saat MotoGP Ceko 2020, sempat mengungkapkan hubungan terlarang ini dengan balapan yang dimenangkan oleh Brad Binder dengan KTM RC16.
Kali ini Aleix Espargaró, pembalap Aprilia yang kembali menghubungkan itu semua.
Pembalap Aprilia tersebut adalah salah satu dari sedikit yang memilih ban medium sebelumnya.
“Saya hampir jatuh beberapa kali, seperti saudara saya Pol. Itu karena gripnya, meski menggunakan ban baru, bukanlah yang terbaik."
"Tentu saja, suhu rendah tidak membantu. Kami harus mengecek dengan Michelin apa yang terjadi dengan ban depan, karena semua tim, kecuali KTM, tampaknya mengalami masalah,” ungkapnya.
Baca Juga: Wuih, Andrea Dovizioso Ungkapkan Banyak Tim Yang Datang Kepada Dirinya Untuk MotoGP 2021
Namun, dengan jatuhnya Pol Espargaró dan Miguel Oliveira, paling tidak bisa dikatakan adalah bahwa KTM tidak memanfaatkan pilihannya, jika ada.
Source | : | Paddock-GP.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR