"Kami 90 persen beli cash, waktu itu menurut dealer STNK jadi 2 sampai 4 bulan, BPKB paling lama 1 sampai 2 bulan," buka pria yang akrab disapa Ming Ming itu.
"Tapi akhirnya sudah 2 tahun STNK dan BPKB enggak jadi-jadi," lanjutnya.
Ia menyebut, hal ini diperparah dengan tindakan pegawai DMI yang tidak professional melayani masalah Royal Enfield Bodong ini.
"Kami juga diperas oleh salesnya, kalau STNK enggak keluar diberi nomor sementara," ucapnya.
Baca Juga: Terbongkar Spek Mesin Motor Retro Royal Enfield Meteor 350, Dijual Rp 30 Jutaan
"Pengurusannya Rp 500 ribu untuk waktu sebulan, tapi salesnya minta Rp 2 juta," terang Ming Ming.
"Mereka enggak profesional, kami dianggap kayak sampah," katanya lagi.
"Ini parah banget, enggak ada itikad baik, kami cuma dipingpong dan kami chat WA juga gak dibalas," lanjutnya.
Derrick menduga, DMI telah melakukan tindakan pencucian uang konsumen.
Baca Juga: Wuih, Royal Enfield Himalayan Ada Versi Baru, Ini Bedanya dengan yang Lama
Source | : | GridOto.com |
Penulis | : | Naufal Shafly |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR