MOTOR Plus-online.com - Pembalap Petronas Yamaha SRT Fabio Quartararo gunakan strategi baru dengan halalkan segala cara seperti menguntit atau membuntuti pembalap lain biar juara MotoGP Teruel 2020.
Fabio Quartararo terpaksa lengser dari singgasana klasemen sementara pembalap MotOGP 2020 setelah finis 18 di MotoGP Aragon pekan lalu.
Otomatis, Fabio Quartararo tidak dapat poin tambahan dengan finis 18.
Hasilnya, Fabio Quartararo terpaksa sukarela menyerahkan puncak pimpinan klasemen pembalap kepada pembalap Team Suzuki Ecstar Joan Mir.
Baca Juga: Siap Balas Dendam, Fabio Quartararo Sudah Tau Apa Yang Harus Dilakukan di MotoGP Teruel 2020
Baca Juga: Wow! Fabio Quartararo Dibilang Sosok Satu Ini Bisa Juara Dunia MotoGP 2020, Ini Alasannya
Hingga MotoGP Aragon pekan lalu, Joan Mir berada di puncak klasemen sementara pembalap MotoGP 2020 dengan perolehan 121 poin.
Diikuti Fabio Quartararo di posisi kedua dengan selish 6 mata (115 poin).
Belajar dari kesalahan di MotoGP Aragon kemarin, Minggu (18/10/2020).
Fabio Quartararo menerapkan strategi baru menghadapi MotoGP Teruel 2020 akhir pekan ini.
Secara sirkuit yang jadi venue MotoGP Teruel 2020 ini sama plek dengan MotoGP Aragon.
Baca Juga: Fabio Quartararo Start Pole Position Tapi Gagal Poin di MotoGP Aragon 2020, Ini Penyebabnya
Yup, lintasan balap yang dipakainya adalah sirkuit MotoGP Motorland Aragon.
Sampai-sampai ada beberapa pembalap yang mengatakan MotoGP Teruel dengan sebutan Aragon versi 2.0 alias Aragon kedua.
Fabio Quartararo lebih fokus mencari pilihan ban untuk race day, terutama pilhan ban belakang.
Selain itu juga, Fabio Quartararo mengungkapkan untuk bisa menuai hasil bagus di MotoGP Teruel 2020, motor MotoGP Yamaha M1 harus punya ritme balap yang kencang dan stabil.
Salah satu strateginya adalah dengan menguntit pembalap lain alias membuntuti pembalap lain.
Baca Juga: Fabio Quartararo Crash Parah di FP3 MotoGP Aragon 2020, Sampai Harus Digotong Pakai Tandu
Fabio Quartararo membeberkan cara itu terbukti ampuh di MotoGP Aragon lalu.
Beberapa yang terbukti ampuh adalah bagaimana kontroversi Danilo Petrucci yang lolos dari Q1 ke Q2 setelah menguntit Andrea Dovizioso.
Sementara, Andrea Dovizioso sendiri malah tidak lolos ke Q2.
Cara menguntit atau membuntuti pembalap lain itu, terutama yang melaju kencang bisa jadi pelajaran.
Fabio Quartararo menjelaskan cara menguntit atau membuntuti versinya tidak hanya plek membuntuti.
"Cara yang bagus di sesi latihan Jumat ini menguntit atau membuntuti pembalap lain dan cara ini terbukti ampuh pekan lalu."
"Bisa dapat pelajaran dan saya bisa mengetahui kelemahan saya dari mereka," imbuh Fabio Quartararo.
Sampai-sampai dari strategi dan cara membuntuti ala Fabio Quartararo.
Fabio Quartararo langsung bisa tahu kelemahan dari motor MotoGP Yamaha M1 miliknya.
"Kupikir ada 3 tikungan di mana jadi kelemahan motor MotoGP kami."
Baca Juga: Hari Ini Tepat 9 Tahun Meninggalnya Marco Simoncelli, Pembalap Fenomenal yang Wafat di Usia Muda
"Kelemahan itu yang harus dibenahi dan bagaimana meningkatkannya," beber Fabio Quartararo.
Jadi tahu dari Fabio Quartararo deh, ternyata cara membuntuti atau menguntit pembalap di depannya itu bukan sekadar mencuri angin alias slipstreaming.
Fabio Quartararo melihat dan mempelajari gaya dan performa pemabalap yang jadi rivalnya.
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR