MOTOR Plus-online.com - Tambah ilmu, mengenal jenis-jenis busi motor dari yang biasa sampai multi elektroda.
Enggak semua bikers paham jenis busi di motor.
Busi bisa mati atau rusak, karena itu harus rajin dicek dan kalau sudah lemah harus diganti.
Busi menghasilkan pijaran api diantara elektrodanya (dari pusat elektroda ke ground), untuk membakar campuran udara-bahan bakar, saat menerima tegangan tinggi.
Baca Juga: Update Harga Busi Motor Terbaru Oktober 2020, Murah Meriah Pilihannya Banyak Bro!
Baca Juga: Enak Banget, Servis Motor di Dealer Resmi Yamaha Bisa Dapat Oli Sampai Busi Gratis, Begini Caranya
Jika electrode busi sudah aus atau habis maka tarikan motor menjadi berat dan tidak responsif.
Peran busi sangat penting dalam sistem pengapian mesin.
Gejala tanda-tanda busi tidak bekerja dengan baik akan mempengaruhi performa
mesin.
Beberapa kemungkinan seperti contoh tarikan gas menjadi terasa berat, langsam mesin tidak stabil dan saat akselerasi sepeda motor tersendat-sendat.
Baca Juga: Mesin Motor susah Hidup, Ini Ciri Busi Bermasalah dan Minta Diganti
Pada umumnya penggantian berkala busi setiap 6000 km, periksa, bersihkan, dan ganti jika perlu.
Perawatan berkala harus sesuaikan buku service manual untuk setiap modelnya.
Tidak disarankan mengganti busi diluar spesifikasi, karena tidak menjamin kinerja dari busi tersebut.
Karena itu, busi juga memiliki beragam fitur yang disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan masing-masing kendaraan.
Baca Juga: Layak Dicoba Nih NGK Luncurkan Busi Panjang Umur Jadi Lebih Awet Untuk Motor Matic
Jadi, anggapan bahwa semua busi itu sama ternyata tidak tepat.
Selalu gunakan Busi dari Yamaha Genuine Parts asli lebih baik.
Untuk mengenal lebih lanjut mengenai Busi, berikut penjelasan jenis - jenis busi yang pada umumnya dipakai :
1. Busi Standard terbuat dari special nickel alloy pada bagian tengah dan elektroda groundnya.
Baca Juga: Bongkar Produksi Busi untuk Pabrikan Motor Indonesia, Ternyata NGK Tidak Jualan Online
Karena hal ini, busi ini menghasilkan daya, menahan panas dan ketahanan yang tinggi.
Elektroda tengahnya terbuat dari tembaga agar perpindahan panasnya yang lebih baik.
2. Busi Platinum menggunakan bahan platinum untuk elektroda tengah dan ground.
Platinum dapat menahan keausan elektroda, meningkatkan durabilitas.
Diameter Elektroda tengah lebih kecil dari yang type standar, artinya dapat meningkatkan
percikan api.
Baca Juga: Awas Pakai Busi Racing Untuk Harian Akan Cepat Mati dan Mogok, Ini Alasan Teknisnya
3. Busi Iridium menggunakan bahan iridium alloy pada bagian tengah elektrodanya.
Iridium alloy mempunyai titik leleh yang tinggi dan kekuatan yang baik, sehingga bagian tengah elektrodanya dapat lebih kecil dari busi platinum, menghasilkan lebih baik percikan api dan daya tahan masa pakainya.
4. Busi Multi-elektroda (2 electrodes), tujuan dari banyak/multiple ground elektroda adalah meratakan keausan elektroda dan menjaga daya tahan.
Tambahan, busi multi-electrode juga efektif dalam meningkatkan kemampuan percikan
(menurunkan tegangan listrik yang dibutuhkan).
Baca Juga: Bikers Jangan Bingung, Simak 4 Perbedaan Busi NGK Asli dan Palsu
Apabila busi sepeda motor anda dalam kondisi baik maka disaat sepeda motor berjalan dalam berbagai kecepatan akan terasa nyaman, aman dalam berkendara.
Jangan lupa ya merawat busi sepeda motor anda, lakukan selalu secara rutin service berkala sepeda motor anda di YSS (Yamaha Service Shop) atau Bengkel Resmi Yamaha.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR