MOTOR Plus-online.com - Untung apa bakal masalah soal Yamaha kena sanksi potong poin di klasemen konstruktor dan tim MotoGP 2020 dari steward FIM MotoGP.
Pihak steward FIM MotoGP menjatuhkan sanksi berat buat Yamaha dengan memotong poin di klasemen konstruktor dan tim MotoGP musim ini.
Penyebabnya, Yamaha selaku pabrikan yang memasok tim pabrikan dan satelit, Monster Energy Yamaha MotoGP dan Petronas Yamaha SRT, melakukan pelanggaran regulasi.
Yamaha melanggar aturan menggunakan atau mengganti material di bagian mesin tanpa sepengetahuan dan pemberitahuan ke asosiasi pabrikan MotoGP (MSMA) dan FIM.
Baca Juga: Waduh, Yamaha Kena Sanksi Berat dari FIM Jelang MotoGP Eropa 2020
Baca Juga: Wuih Hasil Tes PCR Valentino Rossi Negatif Covid-19, Langsung Ngegas di MotoGP Eropa Sore Ini?
Hal itu berkaitan dengan perubahan material di valve buang mesin motor Yamaha YZR-M1 di MotoGP Spanyol 2020, Juli silam.
Motor Yamaha YZR-M1 bermasalah dengan durabilitas di awal MotoGP 2020 dimulai dar problem motor Maverick Vinales di sesi latihan resmi Jumat.
Sampai diikuti Valentino Rossi tidak finis di MotoGP Spanyol 2020.
Diikuti dengan Franco Morbidelli juga tidak finis di MotOGP Andalusia 2020, Juli silam.
Hingga kemudian, Yamaha disebut-sebut melakukan pergantian valve bermasalah dengan vendor produsen yang berbeda tanpa memberitahukan ke pihak MSMA dan FIM.
Baca Juga: Kabar Baik, Valentino Rossi Punya Kesempatan Balap di MotoGP Eropa 2020, Syaratnya....
Itu sebabnya, Yamaha kemudian melakukan perubahan soal putaran mesin atau RPM.
Sampai kemudian, Yamaha sempat mengajukan proposal soal persetujuan MSMA agar Yamaha diperbolehkan melakukan perubahan matetial.
Hingga akhirnya diputuskan menarik kembali proposal itu.
Namun begitu, pihak steward FIM MotoGP mengambil sikap dan melakukan penyelidikan
Hingga akhirnya, steward FIM MotoGP steward mengundang dan meminta keterangan dari pihak pabrikan Yamaha sekaligus tim pabrikan dan satelitnya jelang MotoGP Eropa 2020 di sirkuit MotoGP Ricardo Tormo Valencia.
Baca Juga: Sedih, Gagal Jadi Pengganti Rossi dan Terancam Digantikan Dovizioso, Jorge Lorenzo Curhat Begini
Hasilnya pertemuan itu menghasilkan keputusan dari steward FIM MotoGP mengeluarkan sanksi berat buat pabrikan Yamaha beserta tim pabrikan dan satelitnya.
Steward FIM MotoGP memotong 50 poin untuk pabrikan Yamaha di klasemen konstruktor MotoGP 2020.
Kemudian tim Monster Energy Yamaha MotoGP kena pangkas 20 poin di klasemen tim MotoGP 2020.
Serta tim Petronas Yamaha SRT kena potong 37 poin di klasemen tim MotoGP musim ini.
Uniknya, steward FIM MotoGP hanya memberikan sanksi kepada pabrikan Yamaha beserta tim pabrikan dan satelitnya.
Baca Juga: Link Live Streaming MotoGP Eropa 2020, Valentino Rossi Bisa Ngegas Asalkan...
Steward FIM MotoGP tidak memberikan sanksi kepada para pembalapnya, mulai Fabio Quartararo, Maverick Vinales dan Franco Morbidelli.
Boleh dikatakan itu hal yang menguntungkan, tapi di lain sisi bakal jadi masalah.
Steward FIM MotoGP sepertinya membuka ruang bagi tim atau pembalap MotoGP melakukan atau mengajukan protes terkait tidak ada sanksi buat pembalap Yamaha.
Telak-telak pabrikan Yamaha beserta tim pabrikan dan satelitnya kena sanksi berat berupa pemotongan poin di klasemen MotoGp tahun ini.
Anehnya, tidak berlaku buat pembalap Yamaha-nya.
Baca Juga: Bikin Lesu, Valentino Rossi Terancam Absen Di MotoGP Eropa 2020, Positif Covid-19
Terlepas dari itu semua, sanksi dari steward FIM MotoGP ini menjadikan perburuan gelar juara dunia MotoGP 2020 makin seru.
Apalagi, Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) punya kans membalikkan keadaan di MotoGP Eropa 2020 ini yang hanya tertinggal 14 poin dari pemimpin klasemen MotoGP 2020, Joan Mir (137 poin).
Yang pasti, untung atau bakal masalah nih terkait keputusan steward FIM MotoGP soal sanksi berat buat pabrikan Yamaha beserta tim pabrikan dan satelitnya.
Lantaran, tidak ada sanksi buat pembalap Yamaha.
Kita lihat terus perkembangannya seperti apa ke depannya.
Baca Juga: Wuih, Diam-diam Valentino Rossi Sudah Daftar Balap Endurance 12 Jam di Abu Dhabi
| Penulis | : | Joni Lono Mulia |
| Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR