MOTOR Plus-online.com - Bos tim Yamaha, Massimo Maregalli buka-bukaan ungkap alasan memecat pembalap pengujinya, Jorge Lorenzo.
Yamaha telah memecat Jorge Lorenzo yang mungkin saja keputusan itu sudah dibuat sebelum tes MotoGP di Portimao, Portugal.
Jorge Lorenzo menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan di Portugal, setelah tidak naik motor selama delapan bulan.
Sejak saat itu, tim Yamaha tidak ragu-ragu untuk menandatangani Cal Crutchlow setelah bernegosiasi dengan Andrea Dovizioso.
Tidak siap secara fisik dan mental pada saat ditelepon adalah kesalahan yang tidak bisa dimaafkan bagi pembalap yang turun di kelas tertinggi, meskipun sebagai test rider.
Baca Juga: Andrea Iannone dihukum 4 Tahun, Jorge Lorenzo Bakal Comeback Bersama Aprilia?
Baca Juga: Sedih, Gagal Jadi Pengganti Rossi dan Terancam Digantikan Dovizioso, Jorge Lorenzo Curhat Begini
Maio Meregalli, ke mikrofon DAZN, mencoba membenarkan keputusan timnya.
“Dalam tes Portimao kami melihat bahwa itu tidak ada. Saya tahu kami mengatakan kami tidak akan menguji lagi," kata Meregalli.
"Namun, kami belum menerima umpan balik yang kami harapkan,“ ungkapnya.
Pada kenyataannya, Yamaha tidak memaafkannya karena negosiasi yang dimulai dengan Ducati.
"Di sisi lain, peluang baru telah terbuka (Cal Crutchlow, red) dan kami yakin ini adalah arah logis untuk diikuti," sebut Meregalli.
Baca Juga: Valentino Rossi Dua Kali Positif COVID-19, Penggantinya Bukan Jorge Lorenzo
Pembalap Inggris itu akan menggantikan Jorge Lorenzo sebagai test driver.
Dia memutuskan untuk melepaskan karirnya sebagai pembalap MotoGP untuk selamanya dan fokus secara eksklusif pada peran baru sebagai penguji.
“Pilihan Cal dibuat berdasarkan kesepakatan bersama. Dia menunjukkan ketertarikan yang besar dan ingin mengubah dari starter menjadi test driver," lanjut Maio Meregalli.
"Kami yakin dengan pengalaman dan kecepatannya kami dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Kami yakin, jika memungkinkan, segalanya akan berbeda tahun ini," tutupnya.
Source | : | Corsedimoto.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR