MOTOR Plus-online.com - Jangan sepelekan hal ini kalau enggak mau debt collector datang ke rumah dan sita kendaraan.
Di masa pandemi corona seperti ini, pemerintah memberikan keringanan cicilan kendaraan yang masih kredit (relaksasi).
Aturan relaksasi kredit atau keringanan kredit kendaraan bermotor belum lama diberlakukan.
Selain itu, selama pandemi corona seperti saat ini, debt collector juga dilarang menarik motor kreditan.
Aturan ini sesuai instruksi Presiden Jokowi dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga: Debt Collector Masih Nekat Tarik Paksa Kendaraan di Masa Pandemi Covid-19 Terancam 12 Tahun Penjara
Sayangnya, masih banyak debt collector berkeliaran di jalanan.
Pemilik kendaraan bermotor juga banyak yang belum merasakan kelonggaran kredit.
Mereka masih dibebani tunggakan cicilan motor dan diteror debt collector.
Menanggapi hal itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) langsung buka suara.
Juru bicara OJK, Sekar Putih Djarot menyarankan masyarakat untuk tetap melapor dan mengajukan permohonan soal keringanan kredit.
Sebab, jika tidak perusahaan pembiayaan (leasing) tetap bisa menarik kendaraan yang telat bayar.
Pihaknya masih mendengar keluhan dengan debt collector yang masih menarik kendaraan bermotor.
"Penarikan kendaraan/jaminan kredit bagi debitur yang sudah macet dan tidak mengajukan keringanan sebelum dampak Covid-19 dapat dilakukan sepanjang perusahaan pembiayaan melakukannya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," ujar Sekar dikutip dari Tribunnews.com, Senin (6/4/2020).
Sekar menuturkan, permohonan wajib disampaikan karena keringanan kredit tidak otomatis langsung didapatkan.
Bila tak mengajukan, pihak leasing bisa saja menganggap orang tersebut mampu membayar cicilan.
Nantinya bila benar-benar terdampak, OJK mewajibkan pihak bank ataupun leasing melakukan asesmen.
"Bank atau leasing wajib melakukan asesmen dalam rangka memberikan keringanan kepada nasabah atau debitur," ungkap Sekar.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR