Dalam hal ini, salah satu pendiri Grab yakni Anthony Tan akan menjadi CEO dari entitas gabungan.
Adapun eksekutif Gojek akan menjalankan bisnis gabungan baru di Indonesia dengan merek Gojek.
Namun, kedua merek tersebut dapat dijalankan secara terpisah untuk jangka waktu yang lama.
“Kombinasi tersebut pada akhirnya bertujuan untuk menjadi perusahaan publik,” ungkap sumber, seperti dikutip Bloomberg.
Baca Juga: First Impression Riding Bareng Yamaha Gear 125, Medan Cukup Ekstrem, Wow Begini Rasanya
Kesepakatan merger antar kedua perusahaan tersebut membutuhkan persetujuan regulasi dari pemerintah.
Grab dan Gojek telah terlibat dalam pertempuran sengit dan mahal untuk mendapatkan dominasi bisnis dalam beberapa tahun terakhir.
Pihak investor pun telah mendorong mereka untuk menggabungkan kekuatan di seluruh Asia Tenggara untuk mengurangi pengeluaran biaya dan menciptakan salah satu perusahaan berbasis internet yang paling kuat di kawasan tersebut.
Bloomberg mencatat, Grab yang hadir di delapan negara memiliki nilai valuasi lebih dari US$ 14 miliar sedangkan Gojek yang hadir di Indonesia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam memiliki nilai valuasi sekitar US$ 10 miliar.
Baca Juga: 2 Angka Rahasia Pada SPBU Pertamina, Isi Bensin Jadi Pengaruh Gak Sih? Ini Dia Artinya
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | M Aziz Atthoriq |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR